Selama tahun 2018, beberapa wilayah di Indonesia dilanda bencana gempa bumi dan tsunami termasuk pulau Lombok khususnya di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Timur, serta Sulawesi khususnya di kota Palu, Donggala dan Sigi. Sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang pendidikan tinggi dengan misi tri dharma PT, dan salah satu dari misi itu adalah pengabdian kepada masyarakat, UAD memiliki tanggung jawab moral untuk membantu meringankan beban korban bencana tersebut.

Bantuan HUNTARA dan Paket Sembako Untuk Korban Gempa Lombok

Pada tanggal 5 sampai dengan 7 Oktober 2018 Tim Peduli Lombok UAD yang terdiri atas: Rektorat (Rektor, saya selaku WR I, dan WR III), Kepala Kantor UAD, Kepala LPSI, dan staf HUMAS UAD, bertolak ke pulau Lombok untuk menyampaikan bantuan dari sivitas akademika UAD bagi korban gempa,  sekaligus memberikan motivasi kepada para relawan psikososial UAD yang telah diterjunkan sebelumnya.

20181006_073019

Tim Peduli Lombok UAD

Karena hunian sementara (HUNTARA) dipandang merupakan kebutuhan vital yang harus segera direalisasikan, maka salah satu bantuan yang diberikan UAD  berupa fasilitas ini. Secara simbolis, bantuan diserahkan melalui Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB di ruang rektorat Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), dan selanjutnya akan dikoordinasikan dengan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) untuk diimplementasikan dalam bentuk HUNTARA.

DP2_7468 copy

Penyerahan bantuan 20 HUNTARA bagi korban gempa dari Rektor UAD ke PWM NTB

Hari pertama rombongan UAD berkunjung ke dusun Lekok dan dusun Lading-lading. Kedua dusun di Lombok Utara ini menderita dampak gempa bumi sangat parah, banyak hunian warga yang runtuh rata dengan tanah, sehingga untuk sementara warga ditempatkan di tenda-tenda darurat yang disiapkan oleh  BNPB dan MDMC.

lekok-1

Beberapa lokasi hunian yang runtuh akibat gempa bumi di Dusun Lekok Kabupaten Lombok Utara

Agar masyarakat tetap istiqomah dalam menjalankan ibadahnya dan tetap semangat serta sabar dalam menerima musibah gempa bumi, setelah memberikan bantuan HUNTARA, rektor UAD memberikan motivasi kepada masyarakat dusun Lekok korban gempa.

rektor ntb 3

Rektor memberikan pesan-pesan kepada korban gempa Lombok

Menurut MDMC, HUNTARA merupakan bangunan sementara yang diperkirakan dapat bertahan fisiknya selama 2 tahun. Para korban gempa , masing-masing keluarga oleh MDMC ditempatkan ke dalam bangunan sementara ini, dan setelah 2 tahun mereka diharapkan dapat dipindah ke hunian permanen yang disiapkan oleh pemerintah.

huntara

Contoh HUNTARA yang dikembangkan oleh MDMC di Lombok

Selain itu, oleh karena bahan makanan pokok masih sangat dibutuhkan oleh para korban, mengiringi bantuan HUNTARA, UAD juga memberikan bantuan paket sembako sebanyak 500 paket.

 20181006_120507

Penyampaian paket sembako oleh Wakil Rektor I UAD untuk korban gempa di Dusun Lekok Kabupaten Lombok Utara

Gempa bumi di Lombok selain menghancurkan berbagai infrastruktur dan bangunan hunian warga, juga merusak fasilitas sekolah dari gedung sampai fasilitas belajar mereka. Melalui kesempatan ini, UAD juga menyampaikan bantuan paket peralatan sekolah kepada anak-anak sebanyak 500 paket dan  secara simbolik dilakukan oleh Wakil Rektor III UAD.

 20181006_120531(0)

Penyerahan secara simbolik paket peralatan sekolah untuk korban gempa di Lombok Utara oleh Wakil Rektor III UAD

Pada kesempatan berkunjung ke dusun Lading-lading, daerah selain Lokek dengan dampak gempa sangat parah, kami menjumpai  kerusakan yang begitu masif melanda daerah ini. Sebuah masjid yang semula berdiri megah, hantaman gempa telah meratakan bangunan ini dengan tanah. Agar masyarakat tetap dapat menjalankan ibadahnya, MDMC telah membangun masjid sementara di lokasi ini.

 Video evakuasi korban runtuhnya masjid di Lading-lading

masjid lading-lading

Masjid sementara Lading-lading yang dibangun MDMC digunakan untuk menerima rombongan UAD oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah setempat

Selain itu, MDMC juga telah membangun beberapa HUNTARA dan mendirikan RS Lapangan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga di Lading-lading.

20181006_133209

RS Lapangan Lading-lading yang didirikan oleh MDMC dan LAZIZMU (saya bersama Ketua KPID NTB: Yusron Saudi, M.Pd.-Alumni Teknik Elektro UAD)

Selain membantu pengadaan HUNTARA, di Dusun Lading-lading UAD juga menyerahkan bantuan perangkat sekolah kepada warga khususnya anak-anak.

20181006_140355

Penyerahan secara sembolis perangkat sekolah kepada anak-anak Lading-lading korban gempa oleh Rektor UAD

UAD juga menerjunkan relawan mahasiswa psikososial yang bertugas mendampingi anak-anak agar mentalnya tetap terjaga, sehingga tetap memiliki motivasi yang tinggi untuk tetap bersekolah.

anak lading

Anak-anak korban gempa memperoleh pendampingan dari relawan psikososial mahasiswa UAD

Hari kedua, rombongan UAD berkunjung ke lokasi korban gempa di Kabupaten Lombok Timur. Kunjungan kami ke dusun Batuyang menemukan kondisi beberapa bangunan yang sangat parah dan salah satunya adalah amal usaha Muhammadiyah/Aisyiyah.

batuyang-1

Salah satu lokasi korban gempa di Batuyang Lombok Timur

Demikian pula ketika kami mengunjungi dusun Pohgading, situasi dan kondisinya sangat memprihatinkan, banyak hunian warga dan bangunan amal usaha Muhammadiyah yang roboh terkena dampak gempa bumi. Kehadiran rombongan UAD di kedua dusun tersebut masih terbatas memberikan bantuan sementara seperti HUNTARA, paket sembako dan peralatan sekolah anak-anak.

pohgading-2

Rombongan UAD bersama masyarakat Pohgading dan relawan psikososial sesaat setelah penyerahan bantuan korban gempa

Sebelum kembali ke Mataram, rombongan UAD diterima Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Propinsi NTB Yusron Saudi, M.Pd. (alumni Teknik Elektro UAD) di rumah orangtuanya di Dusun Pohgading Lombok Timur.

mampir rumah yusron

Singgah di homeland Ketua KPID Propinsi NTB

Dalam bincang-bincang ringan dan silaturahmi kami menemukan fakta ternyata ibunda dari Pak Yusron sudah 2 bulan lebih semenjak terjadinya gempa bumi, setiap malam tidur di dalam tenda di luar rumah, sehingga kami memberikan saran agar dapat kembali ke dalam rumah karena gempa sudah berkurang. Namun, malam harinya pukul 2 dinihari saat kami telah kembali ke Mataram, gempa kembali mengguncang Lombok Timur dengan 5,1 skala richter, sehingga kami mendengar ibu tersebut semakin tidak mau untuk kembali tidur di rumah. Fenomena trauma pasca gempa seperti ini masih melanda di sebagian masyarakat Lombok, oleh sebab itu peran relawan psikososial masih sangat diperlukan untuk mengkondisikan agar kehidupan masyarakat di sana normal kembali.

UAD Peduli Palu

Beberapa bulan setelah melanda pula Lombok, gempa bumi dengan dampak yang lebih besar (karena diikuti dengan tsunami) melanda Sulawesi khususnya di kota Palu, Donggala dan Sigi. Pada tanggal 24 sampai dengan 26 November 2018, pimpinan UAD bertolak ke lokasi gempa di Palu untuk memberikan bantuan.  Sebelum berangkat ke lokasi gempa, kami menugaskan terlebih dahulu Kepala Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana Universitas Ahmad Dahlan (PSMPB-UAD) Ibu Dholina Inang Pambudi, M. Pd. untuk melakukan survei awal ke Palu mengidentifikasi lokasi-lokasi yang perlu kami kunjungi dan sekaligus berkoordinasi dengan ibu Dr. Rahmawati Husein dari MDMC dalam pengaturan penyampaian bantuan.

Setibanya di kota Palu, kami singgah terlebih dahulu di Universitas Muhammadiyah Palu untuk silaturahmi dan bincang-bincang tentang perkembangan PTM dan keadaan kampus pasca gempa dengan rektorat setempat. Selanjutnya kami menuju ke salah satu lokasi korban gempa yakni daerah Pantoloan yang menjadi salah satu sasaran binaan MDMC.

unismuh palu

Bersama rektorat UNISMUH Palu sebelum berkunjung ke lokasi gempa

Bantuan UAD untuk musibah gempa bumi di Palu diwujudkan dalam bentuk  biaya pembangunan HUNTARA sebanyak 20 buah, diserahkan oleh rektor UAD kepada perwakilan MDMC ibu Dr. Rahmawati Husein

pemberian bantuan

Penyerahan bantuan HUNTARA oleh rektor UAD kepada MDMC di Pantoloan Palu

Selama dalam perjalanan kami ke lokasi gempa, terlihat dampak gempa bumi dan tsunami di Palu sangat masif. Kami menjumpai sebuah kapal dengan tonase sangat besar terdampar di perairan dangkal, sebuah kapal penumpang mendarat di perkampungan, masjid yang tinggal menaranya saja dan satu-satunya bangunan yang utuh di sebuah perkampungan yang terkena gempa.

dampak gempa palu

Beberapa dampak gempa di Palu

Selain itu, masyarakat di sana khususnya anak-anak juga masih belum stabil keadaan mentalnya akibat trauma pasca bencana, oleh sebab itu, UAD juga mengirim relawan psikososial sebanyak 11 orang  dan relawan logistik dari mahasiswa sebanyak 3 orang selama dua bulan. Setiap setengah bulan sekali, secara bergantian UAD juga mengirim relawan apoteker dari unsur dosen.

20181128_045531 copy20181125_100731 copy20181125_101059 copy

Bersama relawan psikososial UAD dan anak-anak korban gempa di Pantoalan Palu

Mengakhiri kunjungan ke Palu, kami sempat singgah di lokasi terjadinya tsunami dengan dampak sangat parah. Tempat wisata di tepi pantai yang semula sangat asri dengan berdirinya masjid apung, hantaman tsunami telah meruntuhkan bangunan masjid sehingga bagian alasnya tenggelam ke pantai.

masjid apung 1 masjid apung 2

Tsunami mengancurkan fondasi  sehingga bangunan masjid apung runtuh ke laut (bersama WR 3-Dr. Abdul Fadlil, M.T., Kepala Kantor-Dr. Hadi Suyono, Kepala PSMPB-Dholina Inang Pambudi, M. Pd, dan staf Humas-Sule Subaweh)

Sekalipun bantuan yang diberikan oleh UAD tidak sebanding dengan besarnya penderitaan masyarakat korban gempa, namun kami berharap kepedulian ini dapat membangkitkan rasa empati di antara kita kepada para korban gempa dan sekaligus menumbuhkan spirit “migunani tumrap liyan” atau bermanfaat bagi sesama. Wallahu a’lam

Salam Tangguh UAD-MDMC-LAZIZMU.

2 Comments

  1. semoga korban Palu cepat pulih dan segera membaik amiin.

  2. Amin ya robbal’alamin. Terimakasih Mbak Naila. Salam dari kami di UAD.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *