Dua Dekade Kembangkan
Laboratorium Virtual, Rektor UAD
Dikukuhkan Menjadi Guru Besar
| Suara Muhammadiyah | 30/9/2023 |
Prof. Dr. Muchlas, M.T. saat menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar dengan
judul: “Transformasi Pendidikan Teknik dan Vokasi di Era Industri 5.0 Melalui
Pengembangan Laboratorium Virtual”
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Rektor Universitas Ahmad
Dahlan (UAD) Prof Dr Muchlas MT dikukuhkan sebagai Guru Besar
Ilmu Pendidikan Teknologi Kejuruan pada Sabtu (30/09) di
Amphitarium Kampus 4 UAD. Dalam Pidato Pengukuhan Guru
Besarnya, Muchlas menggarisbawahi perjalanannya selama dua
dekade melakukan transformasi dalam penyelenggaraan pendidikan
teknik vokasi di Indonesia.
Muchlas yang telah memulai karirnya sebagai Dosen di IKIP
Muhammadiyah Yogyakarta pada 1986 ini memaparkan bahwa
tuntutan pasar kerja terhadap kualifikasi lulusan pendidikan teknik
dan vokasi di seluruh dunia mendorong lembaga pendidikan untuk
memperkuat lulusannya untuk memiliki soft skill yang mumpuni.
Terlebih di era Industri 5.0, tidak hanya elemen sustainability dan
resiliensi yang menjadi titik tekan namun human-centricity atau
manusia sebagai core dalam proses revolusi industri tersebut.
“Pekerja dituntut untuk memiliki keterampilan Science, Technology,
Engineering, and Math (STEM) agar mampu merancang,
mengembangkan, dan memelihara teknologi canggih pendukung
Industry 5.0, serta kemampuan untuk belajar berkelanjutan dan
beradaptasi terhadap teknologi dan proses baru,” lanjutnya.
Di sisi lain, kemajuan teknologi digital yang menghadirkan disrupsi
besar-besaran dalam bentuk pengalaman, aktivitas dan model baru
dalam penyelenggaraan pendidikan turut memberikan peluang dalam
menjawab tantangan tersebut. “Teknologi digital telah menjadi bagian
dari ekosistem pendidikan. Pada situasi seperti ini, nampak bahwa
ketiga teori belajar yang selama ini menjadi mainstream sudah tidak
memadai lagi sehingga diperlukan teori belajar baru sebagai
komplemen aliran-aliran lama yang dapat menggambarkan prinsip
dan proses pendidikan sesuai lingkungan sosial terkini.”
2
Dalam praktiknya, Muchlas menggarisbawahi bahwa aspek-aspek
pendukung terciptanya lingkungan teknik yang diharapkan seperti
tersedianya alat-alat laboratorium yang memadai menjadi tidak dapat
dipenuhi khususnya bagi penyelenggara pendidikan teknik dan
vokasi yang bersifat private atau dengan pengelolaan mandiri/swasta.
Kondisi tersebut yang menurut Muchlas menuntut perlunya dilakukan
transformasi secara holistik agar penyelenggaraan pendidikan teknik
dan vokasi dapat berjalan dengan baik di era ini sekaligus dapat
memenuhi tuntutan dunia pekerjaan yang semakin kompleks dengan
tetap memperhatikan aspek-aspek pemerataan dan efisiensi
pendidikan.
Keberadaan Laboratorium Virtual dalam pembelajaran teknik
kejuruan yang telah dikembangkan oleh Muchlas sejak 20 tahun yang
lalu merupakan salah satu langkah yang telah dilakukan dalam
mengawal transformasi tersebut.
“Kami telah membangun laboratorium virtual sekitar dua puluh tahun
yang lalu. Perkembangan teknologi simulator digital saat itu belum
sepesat saat ini, sehingga mencari perangkat lunak yang dapat
menjalankan fungsinya sebagai simulator digital jantung laboratorium
virtual tidak terlalu mudah.”
Perjalanan pembangunan laboratorium virtual yang telah dirintis
selama dua dekade tersebut di antaranya telah diimplementasikan
dalam bentuk laboratorium virtual pembelajaran sistem digital yang
hingga hari ini masih digunakan sebagai pendukung praktik di
Program Studi Teknik Informatika. Dalam bentuk Mesin Virtual
Sistem Komputer yang kemudian dijadikan sebagai bagian utama
laboratorium virtual Elektronika Komputer Digital untuk melayani
praktik mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik Industri (FTI) UAD
sampai hari ini.
3