Dalam orasinya, Prof. Muchlas MT membeberkan tentang
tranformasi pendidikan di era industri 5.0 dengan judul
“Transformasi Pendidikan Teknik dan Vokasi di Era Industri 5.0
Melalui Pengembangan Laboratorium Virtual.”
Dengan dikukuhkannya Muchlas MT ini, UAD tercatat menambah
jumlah guru besarnya menjadi 11 orang. Ke depan, diharapkan
akan terus lahir guru besar dari rahim instansi pendidikan
Muhammadiyah.
Dalam kesempatan itu pula, Ketum PP Muhammadiyah Haedar
Nashir juga menyatakan takjub dengan kampus UAD Yogyakarta.
Yang ternyata banyak memiliki karya akademik monumental.
Sehingga membuat UAD dikenal sebagai kampus yang kuat
branding sebagai universitas teknologi.
"Termasuk dalam teknologi Hankam dengan karya monumental
yaitu rudal yang diproduksi Laboratorium Cirnov UAD," kata
Haedar.
“Itu tidak gampang, bahwa mendapat informasi tentang teknologi
canggih itu. Tetapi UAD itu bisa,” ungkap Haedar Nashir.
Kepada Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) lain,
Haedar mendorong untuk memperkuat kekhasannya. Dengan itu
PTMA juga ikut membangun mindset masyarakat, bahwa tidak
selamanya pendidikan tinggi swasta lebih rendah dibandingkan
dengan perguruan tinggi negeri.
“Kita berharap guru-guru besar ini, termasuk doktor menjadi
strategis untuk membangun kemajuan bangsa,” imbuhnya.
3