Baginya, berbagai tantangan dihadapi pada era revolusi industri
ini membuat perguruan tinggi menjadi lebih dinamis. “Dengan
keberadaan revolusi industri 4.0, telah melahirkan berbagai
kemudahan bagi peserta didik seperti adanya open source, juga
berbagai pelayanan dan jasa yang berbasis online. Dalam
penyelenggaraan pendidikan, UAD harus merespons tantangan
ini secara cepat juga bijak.”
Sejumlah langkah yang akan ditempuh UAD dalam menjawab
tantangan ini di antaranya menurut Muchlas adalah dengan
mengembangkan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan
industri di era terkini. Kedua, mengembangkan konten
pembelajaran sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri. Ketiga,
melakukan reformasi konten dan metodologi
pembelajaran/pendidikan melalui pendekatan digitalisasi dengan
mulai menerapkan filosofi kontemporer konektivisme di semua
landscape pembelajaran dan pendidikan. Keempat
mengupayakan terciptanya SDM terbaik agar dapat terlibat dalam
kepemimpinan industri dan pasar global. Kelima, melakukan
reformasi pendidikan tinggi dengan memperhatikan trend bisnis
terbaru. Keenam, menciptakan kolaborasi bidang riset antara
universitas, pemerintah dan industri.
Menanggapi hal ini Ketua Umum Haedar Nashir
menggarisbawahi bagaimana sejumlah masyarakat dunia telah
merespons dengan society 5.0, di mana salah satunya dengan
memanfaatkan revolusi industri 4.0 menjadi alat untuk
meningkatkan harkat kemanusiaan.
Seperti halnya Jepang yang telah merespons keberadaan jumlah
penduduk usia seniornya dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup.
2