Muhammadiyah, jelas Haedar, mempunyai dua misi utama yaitu
dakwah dan tajdid. "Tajdidnya sering terlewatkan baik di
persyarikatan maupun amal usaha, karena terlalu terpola kuat
bahwa Muhammadiyah ini Organisasi Dakwah," katanya.
Haedar mengharapkan tajdid dimasukan sebagai suatu program
yang mendapatkan perhatian serius. Sebab di masa depan
semakin banyak tantangan, banyak masalah yang dihadapi. "Maka
mau tidak mau dari kampus kita, PTMA harus melahirkan pikiran-
pikiran yang membaharu, pikiran-pikiran tajdid, baik dalam
pemikiran keagamaan, maupun dalam seluruh ilmu pengetahuan,
dan pemikiran-pemikiran mengenai keumatan, kebangsaan, dan
kemanusiaan semesta," kata Haedar.
Pada pidato pengukuhan Guru Besar, kata Haedar, Muchlas
menyampaikan era revolusi 5.0 di mana ada integrasi antara
humanisme dan ilmu pengetahuan teknologi (Iptek). "Saya pikir
PTMA juga harus memulai sejak awal membuat sesuatu
merancang bangun pemikiran bagaimana era modern abad 21, apa
pun jenis revolusi industri dan revolusi Iptek, dimensi humanisme
tetap hidup," harapnya.
Sedang Prof Muchlas, Rektor UAD periode 2023-2027
memaparkan rencana kerja empat tahun ke depan. Di antaranya,
Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), pengembangan sumber
daya manusia (SDM), penerimaan mahasiswa baru, pendirian
Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU), prestasi
mahasiswa, penerimaan mahasiswa asing, serta peningkatan
kerjasama dengan mitra di tingkat nasional dan internasional.
Sementara Plt Kepala LLDikti Wilayah V, Prof drh Aris Junaidi PhD
menyakini terpilihnya Prof Muchlas MT untuk periode kedua ini
telah melalui proses demokrasi. Prof Muchlas juga telah
mengungkapkan berbagai aspirasi dan gagasan strategis untuk
masa jabatan empat tahun ke depan.
3