Rektor UAD Sandang Gelar Profesor
Ilmu Pendidikan Teknologi Kejuruan
| Mediamu | 3/10/2023 |
Wartawan: Dzikril Firmansyah
YOGYA - Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Prof. Dr.
Muchlas, M.T. resmi dikukuhkan sebagai guru besar di bidang
ilmu pendidikan teknologi kejuruan.
Pengukuhan ini dilaksanakan dalam Sidang Senat Terbuka pada
Sabtu (14 Rabiul Awal 1445 H bertepatan 30 September 2023) di
Amphitarium lantai 9 Gedung Utama Kampus 4 UAD.
Pada kesempatan tersebut, Muchlas menyampaikan orasi
ilmiahnya berjudul "Transformasi Pendidikan Teknik dan Vokasi
di Era Industri 5.0 Melalui Pengembangan Laboratorium Virtual".
Dalam pidatonya, ia menjelaskan bahwa pekerja dituntut untuk
memiliki keterampilan Science, Technology, Engineering, and
Math (STEM).
“(Hal ini) agar mampu merancang, mengembangkan, dan
memelihara teknologi canggih pendukung industry 5.0, serta
kemampuan untuk belajar berkelanjutan dan beradaptasi
terhadap teknologi dan proses baru,” ujar Muchlas dalam
orasinya.
Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah itu
menambahkan, kemajuan teknologi digital yang menghadirkan
disrupsi besar-besaran dalam bentuk pengalaman, aktivitas dan
model baru dalam penyelenggaraan pendidikan turut memberikan
peluang dalam menjawab tantangan tersebut.
“Teknologi digital telah menjadi bagian dari ekosistem pendidikan.
Pada situasi seperti ini, nampak bahwa ketiga teori belajar yang
selama ini menjadi mainstream sudah tidak memadai lagi
sehingga diperlukan teori belajar baru sebagai komplemen aliran-
aliran lama yang dapat menggambarkan prinsip dan proses
pendidikan sesuai lingkungan sosial terkini," jelasnya.
2
Acara pengukuhan ini dihadiri oleh Ketua Umum PP
Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. beserta segenap
jajarannya. Pada kesempatan itu, Haedar mengucapkan selamat
atas capaian tertinggi kepangkatan akademik Muchlas MT.
sekaligus mengapresiasi pencapaiannya atas capaian guru besar
yang linier.
Terkait dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Muchlas MT,
Haedar mengaku takjub Muchlas sangat mumpuni dan
menguasai bidang atau kepakaran dalam teknik vokasi. “Yang
disampaikan pak Muchlas itu memberikan harapan kepada kita,
bahwa kita tidak perlu keder terhadap AI,” ungkapnya.
Apalagi, Haedar juga takjub dengan UAD, yang ternyata banyak
ditemukan mutiara berupa karya akademik. Di mana UAD dikenal
sebagai kampus yang kuat branding sebagai universitas
teknologi. Termasuk dalam teknologi Hankam dengan karya
monumental yaitu rudal yang diproduksi Laboratorium Cirnov
UAD.
“Tidak gampang, bahwa mendapat informasi tentang teknologi
canggih itu. Tetapi UAD itu bisa,” ungkap Guru Besar Ilmu
Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu.
Untuk itu, kepada Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah
(PTMA) lain, Haedar mendorong untuk memperkuat
kekhasannya. Dengan itu PTMA juga ikut membangun mindset
masyarakat, bahwa tidak selamanya pendidikan tinggi swasta
lebih rendah dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri.
“Kita berharap guru-guru besar ini, termasuk doktor menjadi
strategis untuk membangun kemajuan bangsa,” imbuhnya. (*)
3