Prof Muchlas: Laboratorium Virtual
Dukung Ketuntasan Belajar Praktek
| Republika Online | 1 Oktober 2023 |
Prof Dr Muchlas MT saat menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar.
(foto : istimewa)
JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Praktek menggunakan
laboratorium virtual dapat memberikan fleksibilitas ruang dan
waktu, efisiensi pembiayaan, peningkatan hasil belajar dan
bahkan ketuntasan belajarnya mencapai 84 persen bagi
mahasiswa yang mengikuti praktek mesin listrik.
Laboratorium virtual menjadi jawaban atas besarnya dana
operasional yang selama ini merupakan salah satu problem yang
dihadapi pendidikan teknik dan vokasi dalam menyediakan
lingkungan teknik yang memadai.
Itulah hasil penelitian Prof Dr Muchlas MT, Rektor Universitas
Ahmad Dahlan (UAD) yang diungkapkan pada pidato
pengukuhan Guru Besar dalam Sidang Terbuka Senat UAD di
Kampus 4 Yogyakarta, Sabtu (30/9/2023). Prof Muchlas
menyampaikan pidato pengukuhan berjudul 'Transformasi
Pendidikan Teknik dan Vokasi di Era Industri 5.0 melalui
Pengembangan Laboratorium Virtual.'
Prof Muchlas menjelaskan kurangnya dana operasional
merupakan salah satu problem pendidikan teknik dan vokasi
dalam menyediakan lingkungan teknik yang memadai. Sedang di
sisi lain, teknologi digital telah menjadi ekosistem pendidikan dan
pengaruhnya telah merambah di semua tatanan bidang ini.
Kata Muchlas, membanjirnya produk-produk teknologi digital
yang melanda dunia pendidikan telah mengubah tatanan
landscape laboratorium di lingkungan pendidikan sains dan
teknik. Selama ini sudah terbiasa menggunakan laboratorium
hands-on 'dipaksa' migrasi ke peralatan berbasis teknologi digital.
2
"Kondisi ini telah mendorong munculnya pengklasifikasian baru
terhadap laboratorium dan cara-cara yang digunakan untuk
memanfaatkannya. Klasifikasi laboratorium pembelajaran saat ini
telah berkembang, selain hands-on, dikenal pula laboratorium
jarak jauh (remote laboratorium) dan laboratorium virtual," kata
Muchlas.
Beberapa riset, tambah Muchlas, menunjukkan praktik
menggunakan laboratorium virtual memiliki banyak keuntungan.
Di antaranya, dapat meningkatkan pemahaman siswa;
memberikan hasil belajar praktik yang sama efektifnya dengan
praktik hands-on; meningkatkan efisiensi praktik dibandingkan
kegiatan di laboratorium real; dan lebih mudah dan fleksibel.
"Hasil penelitian kami juga menunjukkan hal yang sama, praktik
menggunakan laboratorium virtual dapat memberikan fleksibilitas
ruang dan waktu, efisiensi pembiayaan yang tinggi, peningkatan
hasil belajar, ketuntasan belajar praktik yang baik (84%) bagi
mahasiswa yang mengikuti praktik mesin-mesin listrik," kata
Muchlas.
Sebelumnya, kata Muchlas, behaviorism, cognitivism, dan
constructivism merupakan tiga teori belajar yang paling sering
digunakan dalam penciptaan lingkungan pembelajaran di semua
level. Namun teori-teori ini dikembangkan pada saat
pembelajaran belum dipengaruhi lingkungan teknologi digital.
Namun selama dua dekade terakhir ini, teknologi khususnya
digital telah berkembang pesat dan mampu mengatur ulang cara
manusia dalam menjalani hidup, berkomunikasi, dan belajar.
3
Teknologi digital telah menjadi bagian dari ekosistem pendidikan,
sehingga diperlukan perencanaan terhadap penerapan
digitalisasi pada semua lini pendidikan.
"Pada situasi seperti ini, nampak bahwa ketiga teori belajar yang
selama ini menjadi mainstream sudah tidak memadai lagi
digunakan sebagai landasan filosofis. Sehingga diperlukan teori
belajar baru sebagai komplemen aliran-aliran lama yang dapat
menggambarkan prinsip dan proses pendidikan sesuai
lingkungan sosial terkini," tandas Muchlas.
Muchlas telah merintis membangun laboratorium virtual saat
masih menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI)
UAD, sekitar 20 tahun lalu. Ketika itu, perkembangan teknologi
simulator digital belum sepesat saat ini, sehingga mencari
perangkat lunak yang dapat menjalankan fungsinya sebagai
simulator digital jantung laboratorium virtual cukup sulit."
"Alhamdulillah, tahun 2003, kami menemukan perangkat lunak
DSCH2 sebuah simulator digital yang dibangun oleh Etienne
Sicard dari Institut Nasional Sains Terapan, Toulouse, Perancis.
Melalui korespondensi email dengan pengembang, kami diizinkan
menggunakan simulator tersebut sebagai pendukung utama
laboratorium virtual untuk praktik Sistem Digital di kampus kami,"
kata Muchlas.
Muchlas telah menciptakan lebih dari 60 rangkaian digital versi
DSCH2 untuk mendukung implementasi laboratorium virtual
sistem digital. "Sampai hari ini laboratorium virtual ini masih terus
beroperasi untuk mendukung praktek di Program Studi Teknik
Informatika.
4
Selama 20 tahun beroperasi, laboratorium virtual yang kami
kembangkan ini telah melayani lebih dari 3.372 mahasiswa di
lingkungan FTI UAD," katanya. (*)
5