"Kondisi ini telah mendorong munculnya pengklasifikasian baru
terhadap laboratorium dan cara-cara yang digunakan untuk
memanfaatkannya. Klasifikasi laboratorium pembelajaran saat ini
telah berkembang, selain hands-on, dikenal pula laboratorium
jarak jauh (remote laboratorium) dan laboratorium virtual," kata
Muchlas.
Beberapa riset, tambah Muchlas, menunjukkan praktik
menggunakan laboratorium virtual memiliki banyak keuntungan.
Di antaranya, dapat meningkatkan pemahaman siswa;
memberikan hasil belajar praktik yang sama efektifnya dengan
praktik hands-on; meningkatkan efisiensi praktik dibandingkan
kegiatan di laboratorium real; dan lebih mudah dan fleksibel.
"Hasil penelitian kami juga menunjukkan hal yang sama, praktik
menggunakan laboratorium virtual dapat memberikan fleksibilitas
ruang dan waktu, efisiensi pembiayaan yang tinggi, peningkatan
hasil belajar, ketuntasan belajar praktik yang baik (84%) bagi
mahasiswa yang mengikuti praktik mesin-mesin listrik," kata
Muchlas.
Sebelumnya, kata Muchlas, behaviorism, cognitivism, dan
constructivism merupakan tiga teori belajar yang paling sering
digunakan dalam penciptaan lingkungan pembelajaran di semua
level. Namun teori-teori ini dikembangkan pada saat
pembelajaran belum dipengaruhi lingkungan teknologi digital.
Namun selama dua dekade terakhir ini, teknologi khususnya
digital telah berkembang pesat dan mampu mengatur ulang cara
manusia dalam menjalani hidup, berkomunikasi, dan belajar.
3