Blog Akademik Muchlas

Pada 4 Mei 2013, saya berkesempatan menempuh promosi doktor dalam bidang Pendidikan Teknologi dan Vokasi di Universitas Negeri Yogyakarta. Perjuangan ini cukup panjang dan melelahkan, karena untuk menyelesaikan disertasi, kampus saya Universitas Negeri Yogyakarta memberlakukan ketentuan harus melewati sekurang-kurangnya 20 tahap. Semua ini saya rasakan sebagai sebuah tantangan hidup yang harus dihadapi dengan sekuat tenaga dan pikiran. Tahap-tahap yang cukup melelahkan saya jalani antara lain, selama 6 semester harus mengikuti perkuliahan yang sangat padat yang diakhiri dengan ujian komprehensif pada tahun ketiga. Pada fase ini status mahasiswa masih disebut sebagai calon kandidat doktor. Langkah berikutnya adalah melakukan penyusunan proposal disertasi dengan syarat mahasiswa telah lulus ujian komprehensif. Fase penulisan proposal ini juga merupakan tahap yang sangat berat karena urusan kajian pustaka dan metodologi diharuskan tuntas di fase ini, sehingga penyelesaian disertasi nantinya tinggal melanjutkan ke langkah pengumpulan data, analisis dan penulisan hasil penelitian. Proposal harus diuji terlebih dahulu oleh 6 orang profesor/doktor (untuk disertasi saya pengujinya adalah: Prof. Soenarto, Ph.D., Prof. Pardjono, Ph.D., Prof. Sarbiran, Ph.D., Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D., Prof. Adhi Susanto, Ph.D. dan Dr. Eko Marpanaji). Proposal disertasi saya diujikan pada tanggal 3 Januari 2012. Setelah proposal direvisi dan disetujui oleh ke enam penguji tersebut, diterbitkan Surat Keputusan oleh Program Pasca Sarjana UNY tentang penetapan Komisi Promotor Penulisan Disertasi dan status Kandidat Doktor bagi saya.

Penelitian disertasi dapat dilaksanakan apabila mahasiswa telah memperoleh SK Kandidat Doktor. Dalam melaksanakan penelitian dan menyelesaikan penulisan disertasi, saya didampingi oleh Komisi Promotor dengan anggota Prof. Sarbiran, Ph. D dan Prof. Herman Dwi Surjono, Ph. D. Dengan berbagai dinamika perjuangan yang melingkupinya, disertasi dapat saya selesaikan dalam waktu sekitar 1,5 tahun pasca persetujuan proposal. Perjuangan masih belum selesai karena naskah disertasi ini sebelum diujikan harus diserahkan ke para reviewer untuk dikaji kelayakannya sebagai sebuah disertasi yang siap diuji selama 2 bulan. Untuk dapat meraih gelar doktor, pada fase ini saya harus melalui dua tahap berikutnya yakni ujian tertutup dan ujian terbuka. Ujian tertutup dapat dilaksanakan setelah naskah disertasi dinyatakan layak untuk diuji dari sisi metodologi dan substansinya oleh 2 orang profesor sebagai reviewer. Pada tanggal 2 Maret 2013 saya mempertanggungjawabkan hasil penelitian disertasi pada Ujian Tertutup dihadapan penguji yang terdiri atas Prof. Pardjono, Ph. D. (Ketua), Prof. Soenarto, Ph. D. (Sekretaris/Penguji) dengan anggota penguji Prof. Sarbiran, Ph.D., Prof. Herman Dwi Surjono, Ph. D., Soeharto, Ed.D., dan Prof. Adhi Susanto, Ph. D. Selanjutnya pada 4 Mei 2013 disertasi saya pertanggungjawabkan di depan Sidang Promosi Doktor UNY dengan susunan penguji sama dengan saat ujian tertutup dengan Ketua Penguji diganti oleh Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetya. Saya merasa sangat terhormat karena Sidang Promosi Doktor ini dihadiri oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Ketua BPH UAD Bapak Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., M.A., Sekretaris PP Muhammadiyah Bapak Dr. Agung Danarto, Anggota BPH UAD Bapak H.M. Muchlas Abror, Rektor UAD Bapak Dr. Kasiyarno, M.Hum., teman-teman sejawat dosen UAD dan tentu merasa bahagia karena istri, anak-anak dan bahkan ibu dan mertua juga hadir.

Tim Penguji Sidang Promosi Doktor dan Audiens
Setelah hampir dua jam menjalani ujian mempertahankan disertasi, alhamdulillah Tim Penguji pada Sidang Promosi Doktor memutuskan saya lulus dan saat itu juga dikukuhkan sebagai doktor UNY ke-48 untuk bidang Pendidikan Teknologi dan Vokasi. Foto-foto berikut ini menggambarkan situasi berlangsungnya ujian terbuka disertasi/Sidang Promosi Doktor.

Tanya Jawab Penguji dan Promovendus Saat Sidang Promosi DoktorBerita selengkapnya telah dimuat di website UNY seperti di bawah ini.

 

Salam sukses doktor Indonesia.