Saat ini, negara-negara Eropa tengah mengembangkan intelligent transport systems (ITS) atau dikenal juga dengan istilah communication for vehicle-to-vehicle and vehicle-to-infrastructure communication (V2X). Sistem ini memungkinkan terselenggaranya komunikasi langsung antara kendaraan yang sedang melaju di jalan dengan infrastruktur IT jalan, dan pusat pengendali lalu lintas. Sistem ini diyakini dapat meningkatkan keamanan dalam berkendara, meningkatkan penggunaan jaringan jalan, dan mengurangi kecelakaan serta kemacetan lalu lintas. Dengan sistem ini pengendara mobil dapat menerima informasi secara dini dari pusat pengendali lalu lintas melalui infrastruktur IT pinggir jalan tentang situasi lalu lintas dan posisi zona-zona bahaya yang akan dilaluinya. Selain itu, pusat pengendali lalu lintas juga dapat menerima informasi secara komprehensif dan tepat waktu tentang situasi jalan sehingga dapat melakukan pengontrolan lalu lintas secara efisien dan efektif. Gambar berikut menunjukkan disain sistem transportasi cerdas untuk kasus peringatan dini adanya perbaikan jalan.

Konsep Sistem Transportasi Cerdas Peringatan Dini Perbaikan Jalan
Direncanakan pada tahun 2015 ini seluruh sisi jalan antara Rotterdam-Frankfurt-Vienna yang melintasi negara Belanda, Jerman dan Austria telah dipasangi infrastruktur pendukung ITS. Negara-negara anggota Uni Eropa lainnya menyusul akan menandatangani MoU untuk mewujudkan teknologi pendukung ITS ini. Telah ada kesepakatan pula dengan pihak industri bahwa kendaraan cerdas pertama dan peralatan infrastruktur telematika akan mulai dipasarkan pada tahun 2015.

Sensor Pendukung Infrastuktur IT Jalan di Helmond Road Belanda
Dalam beberapa tahun mendatang ini, Koridor-ITS akan memperluas jangkauan penyebaran insfrastruktur IT jalan ke negara-negara Eropa lainnya. Bahkan, diprediksikan pada tahun ini mobil-mobil baru yang melaju di jalanan Eropa akan mampu berkomunikasi satu dengan lainnya maupun dengan infrastruktur IT jalan. Mobil-mobil lama pun akan mengikuti trend ini dengan memasang peralatan IT tambahan di dalamnya. Dengan menggunakan mobil cerdas dan didukung oleh tersedianya infrastruktur IT jalan, suatu mobil dapat mengajukan permintaan data kondisi ke mobil lainnya atau semua mobil akan menyediakan data yang dapat diakses oleh pusat pengendali lalu lintas sehingga dapat melakukan pengontrolan lalu lintas secara cepat, tepat dan efektf. Pada sistem transportasi konvensional, rambu peringatan batas kecepatan dipasang di suatu tempat sehingga mobil mulai menurunkan kecepatannya saat melihat rambu tersebut, Dalam kasus ini setiap mobil tidak bersama-sama dalam menurunkan kecepatannya, akibatnya untuk kondisi mobil yang berderet, akan terjadi gelombang kejut kecepatan melambat ke arah belakang. Pada sistem transportasi cerdas, setiap mobil akan memperoleh informasi peringatan batas kecepatan secara bersama-sama lewat infrastruktur IT jalan, dalam hal ini mobil melambat bersama sehingga tidak menyebabkan gelombang kejut melambat ke belakang.
Perkembangan teknologi ini tentu merupakan tantangan bagi dunia akademik dan vokasi. Pengembangan lebih jauh sistem transportasi cerdas ini akan melibatkan banyak disiplin ilmu seperti teknik otomotif, teknologi informasi/komputer, teknik elektro, teknik transportasi dan tatakota dan bidang-bidang lain yang kompatibel dengan sistem tersebut. Untuk bidang vokasi, khususnya teknik otomotif sudah saatnya menyiapkan para lulusannya agar terampil pula menangani piranti-piranti mobil cerdas.
Sumber:
http://spectrum.ieee.org/transportation/advanced-cars/europes-smart-highway-will-shepherd-cars-from-rotterdam-to-vienna
http://www.bmvi.de/SharedDocs/EN/Anlagen/VerkehrUndMobilitaet/Strasse/cooperative-its-corridor.pdf?__blob=publicationFile