Pada tanggal 29 Mei sampai dengan 3 Juni 2023, delegasi UAD melaksanakan kegiatan International Credit Mobility (ICM) bekerja sama dengan Polytechnic of Porto Portugal, khususnya dengan School of Accounting and Business (ISCAP) dengan sumber pendanaan dari program Erasmus+ Uni Eropa. Kegiatan ini terdiri dari dua aktivitas yakni teaching exchange (pertukaran dosen) dan training exchange (pertukaran staf). Teaching exchange, dilaksanakan oleh dua dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, mewakili UAD melaksanakan aktivitas pengajaran di Universitas Politeknik Porto.

Delegasi UAD terdiri atas saya selaku Rektor, Ida Puspita (Kepala Bidang Kerjasama Internasional) dan Nabila Na’ma Aisa (pelaksana program dari prodi Akuntansi FEB). Tujuan utama kunjungan ke Universitas Politeknik Porto sebenarnya melaksanakan kerjasama Erasmus+ yakni pertukaran dosen dan pelatihan staf, namun di sela-sela aktivitas utama saya manfaatkan waktu untuk menjajagi kerjasama antara UAD dengan Universitas Politeknik Porto. Pada kesempatan ini  saya berkunjung ke Instituto Superior de Engenharia do Porto (ISEP) atau semacam fakultas teknik dan diterima oleh Assoc. Prof. Gustavo R. Alves sebagai Advisor International Affairs bersama dengan beberapa koleganya. Hasil diskusi dengan ISEP, UAD memperoleh peluang bekerjasama dengan fakultas teknik Universitas Politeknik Porto. Bahkan, dalam pertemuan tersebut secara kebetulan bersamaan dengan kunjungan dari fakultas teknik Universitas Tirana Albania, sehingga dilakukan pula penjajagan kerjasama dengan universitas tamu ini. Dari Albania hadir Assoc. Prof. Aleksander Biberaj sebagai ketua Departemen Teknik Elektronika dan Telekomunikasi Universitas Tirana dan para dosen.

Delegasi UAD (urutan dari kiri ke-2, ke-3, dan ke-6) , Universitas Tirana Albania (urutan dari kiri ke-1, ke-8, ke-9, ke-10, ke-11), dan Universitas Politeknik Porto (urutan dari kiri ke-4 dan ke-6) sesaat setelah selesai berdiskusi menjajagi peluang kerjasama

Pada saat yang bersamaan, seperti halnya UAD, Universitas Politeknik Tirana, Albania juga mengirim satu orang dosen untuk melaksanakan program teaching exchange yakni Prof. Aleksandër XHUVANI ketua Departemen Fundamentals of Computer Science  untuk mengajar di ISEP Universitas Politeknik Porto.

.

Dari kiri ke kanan: Prof. Aleksandër XHUVANI (ketua departemen Fundamentals of Computer Science, Universitas Politeknik Tirana, Albania), Assoc. Prof. Gustavo R. Alves (Advisor International Affairs, Universitas Politeknik Porto), Rektor UAD, Prof. Aleksander Biberaj (ketua departemen Teknik Elektronika dan Telekomunikasi, Universitas Politeknik Tirana, Albania)

Pada kunjungan ini, saya sempat dipertemukan dengan Presiden Universitas Politeknik Porto Prof. Paulo Preira, Ph.D. Fasilitator pertemuan saya dengan Presiden UP Porto adalah Wakil Rektor Prof. Antonio Marques. Secara personal Pak Antonio sangat dekat relasinya dengan teman-teman di UAD khususnya di lingkungan Kantor Kerjasama dan Urusan Internasional, sehingga kami sempat diajak untuk berkunjung ke rumahnya.  Selanjutnya di fakultas bisnis saya diterima wakil dekan Professor Agostinho Pinto untuk menyerahkan salah satu dosen UAD yang akan melaksanakan program kerjasama teaching exchange.

Penyerahan kenang-kenangan kepada Assoc. Prof. Gustavo R. Alves (Advisor International Affairs ISEP-School of Engineering), Prseiden Universitas Politeknik Porto Prof. Paulo Preira, Ph.D, dan Wakil Dekan ISCAP (School of Accounting and Business) Professor Agostinho Pinto

Hibah Erasmus+ ICM ini sangat bermanfaat bagi UAD dan P Porto dalam banyak hal diantaranya memperluas kerja sama internasional bagi kedua belah pihak, memberikan pengalaman internasional bagi semua dosen yang terlibat dari kedua institusi untuk mengajar dengan mahasiswa internasional sehingga para dosen yang terlibat dapat memiliki rekognisi internasional yang sangat bermanfaat bagi pembangunan kapasitas diri dosen dan institusi masing-masing. Selain itu, kegiatan ini membuka banyak peluang kerja sama laiannya di masa yang akan datang, serta semakin menunjukkan eksistensi dan pengakuan internasional bagi UAD yang akan berdampak pada meningkatnya akreditasi prodi dan institusi.

Tanggal 31 Januari sampai dengan 2 Februari 2023 saya berkunjung ke Thailand dalam rangka melaksanakan tugas internasionalisasi UAD. Ikut bersama saya Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Gatot Sugiharto, Kepala Bidang Kerja Sama Internasional KKUI Ida Puspita, M.Ars., dan Muh. Saeful Effendi, M.Pd. B.I. dosen program studi Pendidikan Bahasa Inggris. Dua kegiatan penting yang saya lakukan di sana adalah  penerjunan KKN (kuliah kerja Nyata) Internasional UAD dan penandatanganan MoU dengan Universitas Fatoni, berlokasi di bagian selatan negeri gajah putih.

KKN UAD di Thailand dimaksudkan untuk mengimplementasikan program internasionalisasi UAD lewat kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatannya berlangsung selama satu bulan di Songserm Sasana Vitaya School, Sangkhom Islam Wittaya School, dan Kalamullah School diterjunkan pada 28 Januari 2023 lalu, melibatkan 16 mahasiswa tersebar di tiga sekolah.

Gambar kiri: penyambutan oleh  sekolah mitra UAD di Thailand.  Gambar kanan: sebagian mahasiswa KKN Internasional di Thailand bersama Kabid Kerjasama Luar Negeri Ida Puspita.

Kegiatan KKN meliputi pembenahan administrasi sekolah, pembelajaran bahasa asing yang menyenangkan, kegiatan melibatkan masyarakat, dan pengenalan budaya Indonesia. Program studi peserta KKN terdiri atas: teknik informatika, sastra inggris, teknologi pangan, bahasa dan sastra arab, bisnis jasa makanan, pendidikan bahasa inggris, manajemen, teknik kimia, psikologi dan perbangkan syariah. Penetapan lokasi didasarkan atas fakta bahwa masyarakat di Thailand selatan sangat antusias mempelajari bahasa asing dalam rangka keterlibatannya dalam ASEAN Economics Community. Mereka memerlukan pemahaman bahasa  dan budaya lintas negara di ASEAN. Oleh karena sebagian besar warganya adalah komunitas muslim maka mereka sangat senang atas kehadiran KKN UAD.

Kegiatan penandatangan naskah kerjasama dengan Universitas Fatoni diawali dengan dialog membahas kegiatan-kegiatan yang memungkinkan untuk dikerjasamakan terutama dalam pengembangan Pusat Studi Indonesia-Malaysia sebagai bagian dari studi tentang ASEAN yang saat ini telah diinisiasi oleh mereka. Naskah kerjasama saya tandatangani bersama dengan Rektor Universitas Fatoni yakni Prof. Madya Dr. Ismaillutfi Japakiya disaksikan oleh Prof. Dr. Sukree Langputeh, Wakil Rektor Bidang Kerja sama Internasional. Kerjasama meliputi pelaksanaan program-program catur darma pendidikan tinggi seperti student mobility, join seminar, join research.

Pembahasan implementasi MoU bersama Rektor Universitas Fatoni Thaland

Saya menemukan hal menarik di sana,  ternyata terdapat salah satu lulusan UAD yakni Sdr. Islahudin yang sekarang menjadi dosen Universitas Fathoni. Hal ini menggambarkan bahwa UAD telah memperoleh rekognisi internasional, karena lulusannya diserap oleh lembaga pendidikan di luar negeri. Saudara Islahudin (lulusan UAD) saat ini sebagai dosen pada Departemen Bahasa Melayu.

Salam Persahabatan Dunia

Untuk yang ketiga kalinya, saya berkesempatan mengunjungi Turki pada 24 s.d. 30  November 2019 bersama rombongan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tujuan utama kunjungan ini adalah ingin memperluas jaringan Muhammadiyah di luar negeri dalam mendukung program internasionalisasi persyarikatan melalui kerjasama pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Sesuai dengan tujuan, maka anggota delegasi terdiri atas unsur pimpinan Muhammadiyah dan para rektor serta kepala sekolah yakni: (1) Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. (Ketua Umum PP Muhammadiyah; (2) Dr. Agung Danarto, M.A. (Sekretaris PP Muhammadiyah); (3) Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D. (Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah); (4) Muhammad Sayuti, M.Ed. (Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah); (5) Bachtiar Dwi Kurniawan, M.P.A. (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah); (6) Prof. Dr. Gunawan Suryoputro (Rektor UHAMKA, Jakarta); (7) Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd. (Rektor UNIMUS, Semarang); (8) Dr. Mubarak, M.Si. (Rektor UM Riau); (9) Prof. Dr. Abdul Rahman Rahim (Rektor UM Makasar); (10) Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM. (Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta); (11) Dr. dr. Sukadiono, M.M. (Rektor UM Surabaya); (12) Dr. Hidayatullah, M.Si. (Rektor UM Sidoarjo); (13) Dr. Abid Jazuli, M.M. (Rektor UM Palembang); (14) Dr. Muchlas, M.T. (Rektor UAD, Yogyakarta); (15) Dr. Anjar Nugroho, M.Si., M.H.I. (Rektor UM Purwokerto); (16) Dr. Zainur Wula, M.Si. (Rektor UM Kupang); (17) Prof. Bambang Setyaji (Rektor UM Kalimantan Timurnt); (18) Dr. Wachid Ridwan (Sekretaris Majelis Lembaga Hubungan Internasional PP Muhammadiyah); (19) Aly Aulia, Lc., M.A. (Kepala Madrasah Muallimin, Yogyakarta); (20) Drs. Slamet Purwo (Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta);  (21) Agustyani Ernawati, S.Pd. (Kepala Madrasah Muallimat Yogyakarta); (22) Tri Ismu Husnan Purwono, S.H. (Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta); (23) Yordan Gunawan, S.H., Int. MBA, M.H. (Ketua Asosiasi KUI PTM); dan (24) Deni Asyhari Aswir, S.H.I, M.A. (Direktur SM).

Hari  pertama 25/11/2019, delegasi Muhammadiyah  diterima oleh duta besar Indonesia di Turki Dr. Lalu Muhammad Iqbal dan langsung diantar ke Presidency for Turks Abroad and Related Communities (YTB) sebuah lembaga penyedia beasiswa pemerintah Turki di Ankara. Dalam sambutannya, President of Abroad Turks and Relative Communities, Abdullah Eren, mengatakan bahwa rata-rata orang indinesia yang mendaftar beasiswa untuk studi lanjut di Turki sebanyak 160an, namun kurang dari separonya yang berkesempatan memperoleh beasiswa.  Sementara itu, Prof. Dr. Haedar Nashir selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam sambutan balasannya menyatakan harapannya agar pada waktu-waktu mendatang, pihak YTB dapat memberikan prioriras bagi para pengusul beasiswa dari Muhammadiyah termasuk PTM.

Duta Besar RI Untuk Turki, Presiden YTB dan Ketua Umum PP Muhammadiyah

Selanjutnya, melalui  kunjungan ini ditandatangani pula Letter of Intent (LoI) antara Muhammadiyah dan pihak YTB. Area kerjasama yang tercantum dalam LoI meliputi: (1) kerjasama yang bersifat umum dan aktivitas bersama  perorangan maupun antar komunitas antara Indonesia dan Turki; (2) pertukaran beasiswa; dan (3) pertukaran kunjungan dan pandangan pada bidang-bidang yang menjadi perhatian bersama.

Pemberian Cinderamata ke Presiden YTB Turki

Akses beasiswa Turki dapat dilakukan melalui link http://www.turkiyeburslari.gov.tr atau http://www.turkiyescholarships.gov.tr

bendera china

Untuk kali keempat, pada 15 s.d. 20 Mei 2019, saya mengunjungi kembali daratan  China. Kebetulan saat itu masih dalam suasana bulan puasa Romadhon 1440 H, sehingga diperlukan effort yang agak besar untuk mempertahankan keadaan tubuh selama menjalankan berbagai aktivitas di sana.

Setelah selesai berkunjung  ke Yangzhou Polytechnic Institute (YPI) China, saya diantar oleh Pak Sun (direktur kantor internasional YPI) ke salah satu industri elektronik berbasis Surface Mount Technology (SMT) di kawasan industri kota Yangzhou. SMT adalah metode fabrikasi rangkaian elektronik yang dilakukan dengan menempelkan  komponen elektronika ke permukaan PCB (printed circuit board), dan dengan cara seperti ini proses produksi menjadi semakin cepat.  Komponen elektronika yang dapat dipasangkan oleh mesin SMT adalah komponen khusus yang biasanya disebut dengan Surface Mount Device (SMD). Prinsip fabrikasi rangkaian dengan SMT dapat digambarkan sebagai berikut.

difference-between-SMT-and-SMD

Proses fabrikasi rangkaian elektronik berbasis SMT menurut JingHongYi PCB (HK) Co., Limited

Pada 10 tahun yang lalu saya pernah mengunjungi industri elektronik berbasis SMT di kota Shenzhen untuk produksi perangkat telepon selular (HP) dan Dekoder Televisi. Kunjungan saya kali ini diarahkan ke industri SMT untuk pemasangan komponen rangkaian driver/pengendali display LCD di kota Yangzhou.

SMT-display-factory

Kunjungan ke industri SMT di Yangzhou

Saat ini teknologi SMT telah mampu mengantarkan teknologi fabrikasi rangkaian elektronik pada tingkat kecepatan produksi yng tinggi dan teliti. keberadaannya menjadi tulang punggung industri modern semua perangkat elektronik yang memerlukan level mass production. Pertanyaannya, apa yang harus kita ajarkan kepada mahasiswa kita untuk menghadapi tuntutan dunia kerja seperti ini???

Salam persahabatan dunia.

bendera chinaUntuk kali keempat, pada 15 s.d. 20 Mei 2019, saya mengunjungi kembali daratan  China. Kebetulan saat itu masih dalam suasana bulan puasa Romadhon 1440 H, sehingga diperlukan effort yang agak besar untuk mempertahankan keadaan tubuh selama menjalankan berbagai aktivitas di sana.

Mengisi Pengajian di Nanjing

Salah satu kegiatan di sela-sela aktivitas utama kunjungan saya ke China adalah mengisi kajian agama di hadapan anggota PCIM (Pimpinan Cabang Istmewa Muhammadiyah) Tiongkok Region Nanjing, yang dalam kenayataannya dihadiri pula oleh berbagai komunitas muslim Nanjing seperti Komunitas Khusnul Khatimah. Nampaknya panitia telah merancang kegiatan ini sejak jauh hari sebelum kedatangan saya ke China, terbukti beredar  meme publikasi melalui medsos beberapa waktu sebelum saya mengisi pengajian ini. Untuk kali ini saya lebih berperan sebagai Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang berkewajiban melakukan sosialisasi Fiqih Informasi seperti tema yang disodorkan kepada saya.

meme-fiqih-info1

Perlu diketahui bahwa pada awal 2019, Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menerbitkan versi awal buku Fiqih Informasi sebagai pedoman umat Islam khususnya warga Muhammadiyah dalam mengelola informasi. Kebetulan panitia meminta saya mengisi kajian dengan tema tersebut, sehingga momentum ini saya gunakan sebagai media sosialisasi fiqih informasi yang telah diterbitkan agar umat Islam dalam mengelola informasi (menerima, menyimpan, memroses, dan menyebarkuaskannya) dapat memberikan manfaat bagi kemajuan peradaban manusia.

kajian-1

pengajian-nanjing
Mengisi kajian Fiqih Informasi di kota Nanjing

Pengajian dilaksanakan menjelang berbuka puasa di salah satu hotel di kota Nanjing. Alhamdulillah sore itu antusiasme peserta sangat tinggi dalam mengikuti kajian walaupun mereka datang dari tempat-tempat yang jauh. Selain saya, pengajian juga menghadirkan Ir. Endi Syaiful Alim, M.Sc. (Ketua PCIM Tiongkok), salah satu kandidat doktor yang sedang menempuh program Ph.D. di China. Sebelum ke China, Pak Endi adalah salah satu Dekan di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), dan saya pernah bertemu beliau beberapa tahun yang lalu (lebih dari 10 tahun yang lalu) di kampusnya saat Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah (MPI PPM) menyelenggarakan kegiatan di UHAMKA. Kajian dipandu oleh pak Muh. Aziz, M.Cs (dosen Teknik Informatika UAD salah satu kandidat doktor Universitas Hohai, China). Direktur Program Internasional UAD pak Dr. Dwi Santoso nampak pula hadir setia menemani saya selama bertugas di China.

PCIM Tiongkok Region Nanjing yang diketuai pak Muh. Aziz dengan pengurus lain seperti pak Sularso, pak Dani Fadilah, pak Andri Pranolo, pak Zalik Nuryana, pak Aziz Ikhsanudin, dan bu Lolita, bu Nissa bu Tarnoto, serta bu Rudy Yuniawati, terasa menjadi organ Muhammadiyah yang aktif dalam menggerakkan dakwah di luarnegeri dengan berbagai aktivitasnya. Situasi seperti inilah sesungguhnya yang merupakan harapan pimpinan UAD,  yakni para dosen yang sedang bertugas menempuh studi lanjut di luar negeri senantiasa menjadi pioner dakwah dengan menginisiasi dan menggerakkan pimpinan cabang istimewa Muhammadiyah di tempat mereka menempuh studi.

Progress Check Studi Lanjut S3

Sebelum melaksanakan aktivitas pokok menjalin kerjasama dengan dengan beberapa perguruan tinggi di negara tirai bambu tersebut, saya berkesempatan melakukan progress check kemajuan belajar dosen-dosen UAD yang sedang menempuh studi doktor di sana. Pada tahun 2019 tercatat 16 orang UAD sedang studi S2 & S3 di China yakni:(1) Sularso-PGSD (Nanjing University of the Art); (2) Dani Fadilah-Ilmu Komunikasi (Nanjing Normal University); (3) Muhammad Aziz-Teknik Informatika (Hohay University, Nanjing); (4) Satrianawati-PGSD (Harbin Normal University); (5) Rifky Dora Wijayati-Pendidikan Bahasa Inggris (Southwest University, Chongqing); (6) Arum Priadi-Pendidikan Bahasa Inggris (Central China Normal University, Wuhan); (7) Sucipto-Pendidikan Bahasa Inggris (Central China Normal University, Wuhan); (8) Zalik Nuryana-Pendidikan Agama islam (Nanjing Normal University); (9) Andri Pranolo-Teknik Informatika (Hohay University, Nanjing); (10) Anang Masduki-Ilmu Komunikasi (Shanghai University); (11) Nissa Tarnoto-psikologi (Nanjing Normal University); (12) Rudy Yuniawati-Pasikologi (Nanjing Normal University); (3) Aziz Ikhsanudin-Farmasi (China Pharmatical University); (14) Lolita (Nanjing Medical University); (15) Adhita Sri Prabakusuma-Teknologi Pangan (Yunnan Agriculture University); dan (16) Nurun Isnaini-Staf KUI (Northwestern Polytechnical University).

buka bersama di nanjing

Buka puasa bersama sekaligus progress check kemajuan belajar S3 di Asrama Mahasiswa Nanjing Normal University

Secara umum, kemajuan belajar dosen-dosen UAD yang sedang menempuh studi S3 di China cukup baik, beberapa di antaranya memang masih harus menempuh ujian bahasa China sampai pada level tertentu, namun sebagian besar telah melewati fase tersebut sehingga telah memasuki kelas-kelas kuliah sesuai disiplin ilmu yang dipilih, dan bahkan di antaranya telah mulai bimbingan proposal disertasi dengan supervisornya.

Berkunjung ke Masjid-masjid di Nanjing

Saya juga berkesempatan mengunjungi dua masjid di kota Nanjing. Masjid pertama yang saya kunjungi adalah masjid Jingjue (净觉寺) di daerah Qihuai, Nanjing. Merujuk Wikipedia diperoleh informasi bahwa masjid ini dibangun atas perintah Kaisar Hongwu dari Dinasti Ming pada tahun 1388. Selama pemerintahan Kaisar Xuande, Zheng He mengimbau agar masjid menjalani renovasi sebelum pelayarannya yang membuat total masjid menjadi 2,6 hektar. Sejak itu, masjid telah dihancurkan dan dibangun kembali beberapa kali, dengan struktur saat ini dibangun pada akhir Dinasti Qing dan wilayahnya telah berkurang menjadi 0,4 hektar. Pada 2007, masjid tersebut mengalami perbaikan dan renovasi dengan dukungan pemerintah kota Nanjing. Selanjutnya, pada tahun 2014, pemerintah menambahkan sekolah dasar yang berdekatan ke area masjid.

masjid nanjing 1

Masjid Jingjue (净觉寺) di Nanjing

Oleh karena masjid ini merupakan peninggalan Laksamana Cheng Ho atau Zheng He (鄭和), maka bentuk bangunannya mirip dengan bangunan-bangunan masjid peninggalan laksamana tersebut yang ada di Indonesia. Menjelang keluar dari arena masjid, kami sempat bersilaturahmi dengan ketua takmir masjid Al-Jingjue yang merupakan penduduk asli kota Nanjing.

china-19-masjid2

Sesaat setelah silaturahmi dengan Ketua Takmi Masjid Jingjue (净觉寺) di Qihuai, Nanjing

Saya juga sempat mengikuti sholat jumat di masjid kedua yang saya kunjungi yakni Masjid Jizhaoying (吉兆营清真寺).  Dari Wikipedia diperoleh informasi bahwa  masjid ini telah berdiri sebelum tahun 1912 dan pada tahun 1987, masjid  mengalami renovasi dengan dana yang dikumpulkan oleh Perkumpulan Islam Urban di Nanjing.

masjid-nanjing-2

Suasana di dalam Masjid Jizhaoying (吉兆营清真寺) dan luar masjid setelah selesai sholat Jumat

Saat saya berkunjung ke masjid ini di Nanjing, sedang berkembang opini  di negara kita bahwa pemerintah China mempersulit pelaksanaan ibadah kaum muslimin. Namun, keadaan di lapangan sangat berbeda dengan opini yang berkembang, saya merasa nyaman dalam melaksanakan rangkaian kegiatan sholat jumat di masjid Jizhaoying (吉兆营清真寺) ini, dan tidak terlihat sama sekali aparat keamanan yang menjaga sudut-sudut masjid apalagi melakukan intervensi mempersulit ibadah.

Salam pesahabatan dunia.