pspice-logo2SPICE (singkatan dari Simulation Program with Integrated Circuit Emphasis) merupakan perangkat lunak berbentuk simulator untuk analisis rangkaian elektronika analog dan digital yang dikembangkan oleh University of California at Berkeley sekitar tahun 1970an. Melalui simulator ini dapat  dilakukan analisis rangkaian elektronika menggunakan model piranti yang terkandung di dalamnya. Rancangan rangkaian elektronik dapat diuji dan diperbaiki kinerjanya terlebih dahulu menggunakan simulator ini, sebelum diimplementasikan dalam bentuk perangkat keras di atas printed circuit board (PCB). PSPICE (Personal Computer SPICE) adalah versi  dari SPICE yang paling terkenal, pertama kali dikembangkan oleh MicroSim pada 1984 dan sekarang telah menjadi milik perusahaan Cadence Design System. PSPICE saat ini telah menjadi anggota keluarga produk OrCAD termasuk di dalamnya  Capture CIS, PCB Editor, dan Layout Plus. Untuk keperluan pembelajaran elektronika, dapat digunakan PSPICE Student Version berbasis Windows yang dapat diunduh  melalui link ini. Instalasi PSPICE Student Version ini dapat dilakukan dengan mudah dengan mengikuti seluruh prosedur setup dari installer. Setelah download, lakukan ekstraksi terhadap file installer dan jalankan Setup. Ikuti semua prosedur yang diminta installer dan jika tidak ada masalah dalam proses instalasi, akan muncul icon Schematics  pada menu Start.

Pengukuran Tegangan dan Arus DC Pada Simpul Rangkaian

Analisis rangkaian DC pada dasarnya adalah usaha menentukan nilai tegangan dan arus pada setiap simpul rangkaian yang ada. Perhatikan rangkaian elektronika pada gambar 1 sebelah kiri di bawah ini! Penentuan tegangan dan arus pada simpul-simpul rangkaian dapat dilakukan dengan menggunakan hukum Ohm dan Hukum Kirchhoff seperti berikut ini.

rangkaian-DC-2

Gambar 1. Rangkaian DC Sederhana

Jika ditinjau titik a terhadap Ground, R2 dan R3 membentuk konfigurasi paralel sehingga dapat diganti dengan resistor pengganti Rp yang besarnya adalah:

Rp=R2//R3

Rp=R2.R3/(R2+R3)

Rp=200.200/(200+200)

Rp=100 ohm

Rangkaian dapat diubah menjadi seperti pada gambar 1 sebelah kanan. Dari rangkaian yang telah disederhanakan tersebut, dapat ditentukan nilai arus I sebesar:

I=V/(R1+Rp)

I= 10/(100+100)

I=50 mA

Dengan demikian arus lain di titik percabangan a dapat ditentukan sebagai berikut:

Va=I.Rp

Va=50 mA . 100 ohm

Va=5 V

Arus I1 sebesar:

I1=Va/R2

I1=5/200

I1=25 mA

Arus I2 sebesar:

I2=Va/R3

I2=5/200

I2=25 mA

Jika analisis dilakukan dengan menggunakan PSPICE, maka langkah pertama  adalah menggambar rangkaian tersebut menggunakan editor yang tersedia pada simulator ini. Untuk menempatkan piranti/komponen (part) pada  layar editor, pilih menu Draw diteruskan  dengan Get New Partselanjutnya pilih part yang diinginkan, dalam hal ini kita akan memilih sebuah sumber tegangan DC, referensi potensial nol (ground), dan tiga buah resistor. Pada bagian Part Browser Advanceseperti pada gambar 2 di bawah ini, terdapat part antara lain sumber tegangan menggunakan notasi VDC, referensi potensial nol menggunakan notasi GROUND_EARTH dan resistor dengan notasi r.

pspice-3

Gambar 2. Tampilan Jendela Part Browser Advanced pada PSPICE Schematics

Penempatan part dilakukan dengan memilih terlebih dahulu part yang diinginkan misalnya VDC pada Part Browser Advanced, selanjutnya pilih Place diikuti dengan mengarahkan part pada tempat yang diinginkan pada editor rangkaian diakhiri dengan menekan tombol kiri mouse. Untuk membatalkan pilihan lakukan dengan menekan tombol kanan mouse. Selanjutnya lakukan penempatan komponen lainnya (resistor dan Ground) pada layar editor sehingga diperoleh tampilan seperti berikut ini.

pspice-part-startGambar 3. Penempatan Part Pada Layar Editor PSPICE Schematics

Agar sesuai dengan layout yang diinginkan, atur posisi part dengan melakukan operasi drag and drop serta operasi rotate terhadap komponen yang telah dipilih. Operasi rotate dilakukan dengan cara klik kiri pada part hingga berwarna merah diteruskan dengan Ctrl-r. Selanjutnya ubah nilai dari part dengan cara klik ganda pada nilai part, diteruskan dengan mengubah nilainya sesuai keinginan. Jika langkah-langkah tersebut dilakukan dengan benar, akan dihasilkan tampilan seperti pada gambar 4 berikut ini.

pspice-nilai-part

 Gambar 4. Penempatan Part Sesuai Layout Rangkaian

Selanjutnya pasang kabel untuk menghubungkan komponen yang satu dengan lainnya sesuai rancangan  dengan  memilih Draw Wire, klik kiri pada mouse untuk memulai menggambar kabel dan akhiri dengan klik kanan tombol mouse.  Jika semua langkah dilakukan dengan benar, akan diperoleh tampilan layar editor seperti pada gambar 5.

 pspice-draw-wireGambar 5. Rangkaian pada PSPICE  yang siap dianalisis

 Ingat, untuk setiap gambar rangkaian elektronika yang akan dianalisis menggunakan PSPICE harus menyertakan titik referensi nol (ground). Setelah rangkaian selesai digambar, simpanlah terlebih dahulu ke dalam file dengan suatu nama.

Analisis DC dapat dilakukan dengan  menekan tombol display tegangan dan arus diteruskan dengan menekan tombol Simulate. Tombol display tegangan digunakan untuk menampilkan nilai tegangan DC pada setiap titik yang ada pada rangkaian, sementara tombol display arus berfungsi menampilkan nilai arus DC pada setiap simpul yang ada.

pspice-keterangan-display-simulate

Gambar 5. Tombol Display Tegangan dan Arus Untuk Analisis DC

Jika tombol display tegangan dan arus diaktifkan (dilakukan dengan klik kiri pada tombol-tombol tersebut) dan tombol Simulate ditekan, makan akan muncul tampilan seperti pada gambar 6, sebagai hasil dari pengukuran arus dan tegangan pada simpul-simpul rangkaian yang dianalisis.

pspice-hasil-analisis-dc-1

Gambar 6. Hasil analisis DC menggunakan PSPICE

Untuk melihat arah arus, klik kiri pada nilai arus yang berada di dalam kotak biru. Dengan melakukan langkah tersebut, akan ditunjukkan arah arus dalam garis berwarna merah. Demikian pula jika ingin melihat titik tegangan,  klik kiri pada nilai tegangan dalam kotak berwarna hijau, akan ditunjukkan titik tegangan yang sesuai dengan nilai yang ditunjuk seperti gambar di bawah ini.

pspice-baca-arus

Gambar 7. Cara Melihat Arah Arus dan Titik Tegangan Pada PSPICE

Tampilan gambar 6 di atas menunjukkan bahwa terdapat 3 titik tegangan pada rangkaian ditandai dengan warna hijau, dan empat aliran arus yang ditandai dengan blok warna biru. Perhatikan! Dari gambar 6 terlihat bahwa hasil analisis menggunakan PSPICE sama dengan hasil analisis teroritik yakni I=50mA, I1=25mA, I2=25mA, dan Va= 5V.

Analisis DC Sweep

Analisis DC Sweep digunakan untuk memperoleh plot antar variabel yang ada pada suatu rangkaian. Penulisan variabel pada analisis ini menggunakan notasi yang unik. Perhatikan gambar di bawah ini!

pspice-notasi-sweepGambar 8. Notasi Variabel Arus dan Tegangan pada Analisis DC Sweep

Dari gambar 8 di atas, notasi untuk variabel tegangan dinyatakan dalam notasi V_V1 (tegangan sumber), V(R1:1) tegangan ujung awal R1, V(R1:2) tegangan ujung akhir R2 sama dengan tegangan pada ujung awal R2 dan R3 terhadap referensi tegangan nol (ground). Sedangkan notasi variabel arus dinyatakan dalam I(R1) arus yang melewati resistor R1, I(R2) arus yang melewati R2, dan I(R3) arus yang melewati R3. Untuk memperoleh hasil analisis DC Sweep dari rangkaian pada gambar 8, tempatkan Voltage/Level Marker pada titik tegangan yang akan digunakan sebagai variabel dependen (sumbu vertikal/ordinat/Y-axis).

pspice-voltage-marker

Gambar 9. Penempatan Voltage/Level Marker 

Sebelum simulasi dijalankan, lakukan terlebih dahulu pengaturan parameter DC Sweep dengan memilih: Setup Analysis—>klik Enabled pada DC Sweep—>pilih DC Sweep-–>pilih Voltage Source pada Swept Var. Type—>pilih Linear pada Sweep Type—>isi Name dengan V1—>isi Start Value dengan 0—>isi End Value dengan 10—>isi Increment dengan 0.01—>akhiri dengan menekan OK dan CloseSetup Analysis untuk DC Sweep yang diperlukan ditunjukkan pada gambar berikut ini.

pspice-dc-sweep-setup-2

Gambar 10. Setup Analysis untuk DC Sweep

Sekarang jalankan simulasi dengan menekan tombol Simulate. Jika seluruh  proses dijalani dengan benar maka pada layar akan tampil  plot variabel V(R1:2) sesuai yang dipilih dengan Voltage Marker pada gambar 9, terhadap variabel sumber tegangan V_V1 (sesuai setup DC Sweep pada gambar 10).

pspice-hasil-dcsweep-1

Gambar 11. Hasil Analisis DC Sweep Untuk Rangkaian Pada Gambar 9.

Untuk mengubah variabel dependen pada sumbu Y (vertikal), dilakukan dengan klik ganda pada notasi variabel dependen V(R1:2) (lihat gambar 11). Contoh jika diinginkan diperoleh plot hubungan antara arus yang lewat R1 yakni I(R1) versus tegangan sumber V_V1, lakukan klik ganda pada notasi V(R1:2) kemudian pilih I(R1) seperti gambar di bawah ini.

pspice-pilih-variabel-y

Gambar 12. Jendela Untuk Memilih Variabel Dependen (Sumbu Y)Pada PSPICE

Dengan pemilihan tersebut, akan diperoleh plot grafik hubungan antara arus yang lewat R1 yakni I(R1) versus tegangan sumber V_V1 seperti gambar 13 berikut ini.

pspice-hasil-analisis-dc-3

Gambar 13. Hasil analisis DC Sweep Untuk Plot I(R1) Vs. V_V1

Jika kita ingin mengetahui hubungan antara arus yang lewat R2 terhadap tegangan pada R2, maka langkah pertama lakukan dulu perubahan variabel independen pada sumbu-X. Caranya, tampilkan grafik hasil analisis DC Sweep, dan dari tampilan tersebut pilih Plot—>Axis Settings—>X Axis—>Axis Variable sehingga tampil jendela sebagai berikut.

pspice-axis-setting

Gambar 14. Jendela Axis Settings Pada PSPICE

Ubahlah Data Range dengan memilih User Defined dan mengganti nilainya menjadi 0V to 5V agar sesuai dengan tegangan maksimum dari V(R2:1). Selanjutnya dengan memilih Axis Variable maka akan ditampilkan jendela seperti pada gambar 12. Pilihlah variabel V(R2:1) sebagai variabel sumbu X. Sampai tahap ini kita telah mengubah variabel pada sumbu X menjadi V(R2:1). Langkah terakhir adalah mengubah variabel pada sumbu Y menjadi I(R2), dilakukan dengan cara klik ganda pada notasi variabel Y pada grafik dilanjutkan dengan memilih variabel I(R2) sebagai variabel pada sumbu Y (variabel dependen). Hasil dari analisis ini ditunjukkan pada gambar berikut ini.

pspice-hasil-analisis-dc-4

Gambar 15. Hasil análisis DC Sweep untuk I(R2) versus V(R2:1)

 End of Tutorial #1.

acmotor-150Sebagai media pembelajaran Mesin ListrikMOTORSIM–simulator ciptaan saya ini–harus memiliki validitas  yang tinggi dalam menampilkan atau menyimulasikan fenomena watak mesin tiga fase. Uji validitas simulator ini telah saya lakukan melalui uji banding terhadap SIMULINK. Mengapa menggunakan SIMULINK? Karena sebagai kelengkapan MATLAB, SIMULINK telah digunakan secara luas di kalangan profesi keteknikan dan dipandang sebagai tool yang  memiliki tingkat ketepatan yang tinggi dalam menirukan karakteristik motor induksi.  Dengan dasar tersebut, apabila dalam uji banding ini MOTORSIM dapat memberikan output yang sama dengan output yang diberikan oleh SIMULINK untuk suatu parameter  tertentu, maka MOTORSIM dapat dikatakan sebagai simulator yang valid dalam menampilkan karakteristik mesin listrik tiga fase. Rangkaian SIMULINK yang dipakai untuk menampilkan karakteristik mesin sebagai pembanding ditunjukkan pada gambar berikut ini.

rangkaian-simulink

Rangkaian dengan SIMULINK untuk Uji Banding Kinerja MOTORSIM

Sampel yang saya gunakan untuk ujicoba ini terdiri atas 7 buah motor induksi tiga fase dari jenis/name plate sebagai berikut,

  • Name Plate: 215HP,400V, 50Hz, 1487rpm. Parameter dalam satuan SI: Rs=0,01379 ohm; Rr=0,007728 ohm; Lls=0,000152 H; Llr=0,000152 H; Lm=0,00769 H; J=2,9 kg.m2; P=2; F=0,05658 N.m.s; TL=400 N.m.
  • Name Plate: 150HP, 400V, 50Hz, 1487rpm. Parameter dalam satuan pu: Rs= 0,01481 pu; Rr= 0,008464 pu; Lls= 0,04881 pu; Llr= 0,04881 pu; Lm= 2,241 pu; H= 0,258 s; P=2; F= 0,01216 pu; TL=0,5 pu
  • Name plate: 100HP, 575V, 60Hz, 1780rpm. Parameter dalam satuan SI: Rs=0,05963 ohm; Rr=0,03281 ohm; Lls=0,000633 H; Llr=0,000633 H; Lm=0,02742 H; J=1,3 kg.m2; P=2; F=0,0396  N.m.s; TL=200,106 N.m
  • Name Plate: 50HP, 575V, 60Hz, 1775rpm. Parameter dalam satuan pu: Rs= 0,01114 pu; Rr= 0,0122 pu; Lls= 0,05295 pu; Llr= 0,05295 pu; Lm= 2,006 pu; H= 0,1905 s; P=2; F= 0,02363 pu; TL=0,5 pu
  • Name plate: 20HP, 460V, 60Hz, 1760rpm. Parameter dalam satuan SI: Rs=0,2761 ohm; Rr=0,1645 ohm; Lls=0,002191 H; Llr=0,002191 H; Lm=0,07614 H; J=0,1 kg.m2; P=2; F=0,01771 N.m.s; TL=50 N.m
  • Name Plate: 10HP, 460V, 60Hz, 1760rpm. Parameter dalam satuan pu: Rs= 0,0241 pu; Rr= 0,0159 pu; Lls= 0,05518 pu; Llr= 0,05518 pu; Lm= 1,975 pu; H= 0,1191 s; P=2; F= 0,03877 pu; TL=0,5 pu
  • Name plate: 5HP, 460V, 60Hz, 1750rpm. Parameter dalam satuan SI: Rs=1,115 ohm; Rr=1,083 ohm; Lls=0,005974 H; Llr=0,005974 H; Lm=0,2037 H; J=0,02 kg.m2; P=2; F=0,005752  N.m.s; TL=10,1768  N.m

Untuk semua sampel yang digunakan, uji banding dilakukan menggunakan mode operasi direct-online supplied dan ramp-up supplied. Berikut ini adalah salah satu hasil uji banding terhadap SIMULINK untuk motor dengan spesifikasi 215HP, 400V, 50Hz, 1487 rpm yang beroperasi pada mode direct-online supplied.

banding-1

Hasil uji banding tersebut telah menunjukkan bahwa karaktristik yang ditampilkan oleh MOTORSIM sama dengan penampilan karakteristik oleh SIMULINK. Hal itu berarti MOTORSIM telah menjadi simulator yang valid dalam menampilkan karakteristik motor induksi tiga fase sehingga layak digunakan sebagai media pembelajaran dan bahkan perangkat virtual lab dalam praktik Mesin Listrik. Selain uji banding, MOTORSIM juga telah diuji fungsionalitas panel-panelnya menggunakan black box testing oleh tiga orang tester independen. Hasilnya menunjukkan bahwa 100% pael-panel yang tersedia pada MOTORSIM dapat berfungsi dengan baik.

Pada 27 Juli 2017, artikel ujibanding MOTORSIM terhadap SIMULINK ini saya presentasikan dalam forum seminar nasional di Institut Teknologi Padang yang diikuti oleh akademisi dan praktisi industri di bidang teknik elektro.

seminar-itt

Seminar Nasional di Institut Teknologi Padang sebagai forum deseminasi MOTORSIM

Dengan hasil ini diharapkan para pengguna MOTORSIM semakin mantap dalam memanfaatkan simulator yang telah saya kembangkan ini untuk mendukung proses pembelajaran mesin-mesin listrik. Uraian selengkapnya dapat dilihat pada artikel di link ini.

acmotor-150Pada penghujung tahun 2016, saya telah berhasil menyelesaikan pembangunan simulator motor induksi tiga fase yang saya beri nama MOTORSIM. Simulator berbasis pemrograman MATLAB ini memiliki kemampuan  melakukan komputasi persamaan diferensial dari model motor induksi tiga fase menggunakan solver ODE45 dari MATLAB, berdasarkan parameter-parameter  yang dimasukkannya. MOTORSIM menyediakan catu tegangan dalam dua mode yakni direct-online dan ramp-up supplied serta mampu menampilkan karakteristik motor induksi tiga fase  dalam empat bentuk grafik fungsi yakni tegangan input, arus stator, torsi elektromagnetik, dan kecepatan putar rotor pada domain waktu. Secara lebih detil, spesifikasi MOTORSIM ditunjukkan pada tabel berikut ini.

 Spesifikasi MOTORSIM

spesifikasi2

Simulator ini dilengkapi dengan Graphical User Interface yang bersifat user friendly terdiri atas panel Input, panel Computation, dan Panel Output seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini.

motorsim-1

Tampilan Panel MOTORSIM

Untuk mengoperasikan MOTORSIM, pengguna harus menjalankan terlebih dahulu program MATLAB dan eksekusi program dilakukan melalui Command Window. Panduan penggunaan MOTORSIM secara lengkap dapat dibaca di link ini.

Pada simulator ini, motor induksi tiga fase dapat dioperasikan dengan menggunakan tegangan catu secara direct-online atau dapat dipilih juga catu menggunakan ramp-up supplied. Perbedaan kedua jenis catu tegangan tersebut, secara ilustratif dapat ditunjukkan melalui gambar berikut ini.

directTegangan Input untuk Mode Direct-Online Supplied

ramp-up

Tegangan Input untuk Mode Ramp-up Supplied

Untuk suatu parameter input tertentu, dengan menggunakan catu secara direct-online, hasil simulasi MOTORSIM ditunjukkan pada gambar-gambar berikut ini.

I_20HP_MOTORSIM_COLOR

Arus Stator fungsi Waktu Hasil Simulasi MOTORSIM dengan Catu Direct-Online

T_20HP_MOTORSIM_COLOR

Torsi Elektromagnetik fungsi Waktu Hasil Simulasi MOTORSIM dengan Catu Direct-Online

N_20HP_MOTORSIM_COLOR

Kecepatan Rotor fungsi Waktu Hasil Simulasi MOTORSIM dengan Catu Direct-Online

Sedangkan untuk catu ramp-up, hasilnya ditunjukkan pada gambar-gambar berikut ini.

I_50HP_MOTORSIM_SOFT_COLOR

Arus Stator fungsi Waktu Hasil Simulasi MOTORSIM dengan Catu Ramp-up

T_50HP_MOTORSIM_SOFT_COLOR

Torsi Elektromagnetik fungsi Waktu Hasil Simulasi MOTORSIM dengan Catu Ramp-up

N_50HP_MOTORSIM_SOFT_COLOR

Kecepatan Rotor fungsi Waktu Hasil Simulasi MOTORSIM dengan Catu Ramp-up

MOTORSIM dapat digunakan oleh dosen maupun mahasiswa teknik elektro serta guru dan siswa SMK sebagai media pembelajaran untuk mendukung praktik mesin-mesin listrik berdaya tinggi. Jika dilaksanakan dengan peralatan-peralatan real, praktik mesin listrik berdaya tinggi ini akan memerlukan biaya dan resiko kerusakan yang tinggi untuk penggunaan yang terus-menerus. Selain itu, pelaksanaannya juga kurang fleksibel dari sisi waktu dan tempat. Dengan menggunakan MOTORSIM, praktik mesin listrik berdaya tinggi menjadi murah, aman, dan fleksibel. Bagi pembaca yang berminat memiliki files MOTORSIM dapat memintanya langsung ke saya melalui email muchlas.te@uad.ac.id.

Blended-Learning-ModelsPembelajaran praktik atau praktikum di lembaga pendidikan tinggi teknik, sering menghadapi masalah-masalah yang terkait dengan kecilnya rasio antara alat yang digunakan terhadap mahasiswa yang mengikutinya. Selain itu, masalah keterbatasan ruang dan alokasi waktu bagi dosen juga sering menjadi faktor penghambat penyelenggaraan kegiatan praktik. Dari sisi mahasiswa, pelaksanaan praktik kurang membangkitkan motivasi dan bahkan dalam beberapa kasus, menjadikan pesertanya merasa takut menggunakan alat karena khawatir akan rusak. Memperhatikan situasi seperti ini, perlu dilakukan langkah-langkah mencari pendekatan untuk menghasilkan pembelajaran praktik yang fleksibel dari sisi ruang dan waktu, efisien dari sisi pembiayaan dan sekaligus dapat membangkitkan motivasi mahasiswa sebagai pesertanya. Salah satu alternatif yang dapat dipilih adalah dengan menyelenggarakan kegiatan pembelajaran praktik menggunakan pendekatan online. Namun, pembelajaran online memiliki kelemahan yang sangat fundamental yakni kurangnya interaksi secara langsung antara pengajar dengan siswanya, terlebih lagi jika pembelajarannya menggunakan online jenis asynchronously, sehingga menimbulkan banyak kesalahpahaman pada diri siswa. Untuk mengurangi kelemahan-kelemahan yang terjadi, pembelajaran dapat menggunakan blended learning, yakni gabungan antara pembelajaran online yang mengutamakan penggunaan jenis synchronously dan tatap muka.

Paragraf di atas adalah introduksi dari paper yang merupakan publikasi hasil penelitian saya melalui Seminar Nasional Pendidikan Vokasi dan Teknologi pada penghujung bulan oktober tahun 2016 yang lalu.

semnasvoktek-bali

 Seminar Pendidikan Vokasi dan Teknologi, Bali, 23 Oktober 2016

Pembaca yang berminat melakukan eksplorasi lebih lanjut terhadap disain instruksional dan filosofi pendidikan yang melandasi blended learning untuk mengurangi kelemahan pembelajaran online, pada sebuah pembelajaran praktik dapat membuka link berikut ini: Blended Learning Berbasis Konstruktivisme Untuk Pembelajaran Praktik di Perguruan Tinggi Teknik.

Salam Online Learning Indonesia.

 

bendera chinaAmbisi sebagai raksasa ekonomi dunia agaknya telah menjadi tuntutan mendesak bagi negara China. Tidak tanggung-tanggung, untuk mewujudkan mimpi itu China merangkul universitas-universitas di kawasan ASEAN yang dianggap dapat menjadi partner strategis dalam membangun perekonomian di kawasan ini lewat inovasi-inovasi teknologinya.  Terbukti pada 31 Juli sampai dengan 2 Agustus 2016 negara tirai bambu ini menggelar hajatan yang kedua kalinya the 2nd China-ASEAN Engineering & Technology University President Forum di Kota Guiyang propinsi Guang Zhou dengan mengundang dan memfasilitasi beberapa pimpinan perguruan tinggi di kawasan ASEAN yang menyelenggarakan bidang teknologi dan rekayasa termasuk Universitas Ahmad Dahlan (UAD), untuk hadir pada forum tersebut. Saya diminta pak rektor untuk ikut hadir, mendampingi beliau menyiapkan bahan-bahan presentasi, karena setiap pimpinan perguruan tinggi yang hadir harus mempresentasikan ide-ide atau gagasan yang terkait dengan pengembangan engineering & technology dan sumber daya manusianya yang dapat mendukung penguatan ekonomi negara-negara di kawasan ASEAN. Tema yang diberikan oleh panitia kepada UAD adalah Cultivating  Application-Oriented Talents In Academic University.

china-1

the 2nd China-ASEAN Engineering & Technology University President Forum di Guiyang China

Setelah mengikuti forum ini, saya bergabung dengan delegasi Indonesia bersama Menteri Koordinator Bidang Sumberdaya Manusia dan Kebudayaan, Ibu Puan Maharani, dalam KTT Indonesia-China.

 china3 Bergabung Bersama Delegasi Kemenko SDM & Kebudayaan RI Mengikuti KTT Indonesia-China

Dalam pengamatan saya sepintas, pertemuan ini telah menghasilkan 8 nota kesepahaman antara RI dan China dalam berbagai bidang seperti energi dan transportasi. Implikasi lain dari pertemuan tingkat tinggi ini adalah China membuka secara luas pintu kerjasama antar universitas di negara itu dengan universitas-universitas di kawasan ASEAN termasuk UAD, dalam bidang pendidikan khususnya yang terkait dengan inovasi teknologi.

Salam persahabatan dunia!