bendera australiaSaat saya mendampingi rektor UAD berkunjung ke Australia, orang-orang pertama yang menjemput saya di bandara Melbourne adalah Pak Dwi Santoso (mahasiswa program doktor La Trobe University) dan Pak Bambang Widi Pratolo (mahasiswa program doktor Monash University). Setelah berkumpul di rumah Pak Bambang WP, menyusul bergabung dengan kami dosen-dosen UAD lainnya yakni Pak Nizam Ahsani (mahasiswa program doktor RMIT University) dan Bu Herlina (mahasiswa program doktor Monash University). Kunjungan ke Monash University dan La Trobe University menjadi lancar karena sebelumnya telah dilakukan pembicaraan awal oleh dosen-dosen UAD tersebut dengan pihak universitas yang akan dikunjungi.

Pak Bambang WP dan Bu Herlina telah membantu mempertemukan kami dengan  Prof. Paul Ramadge Direktur Pusat Indonesia -Australia Monash University. Pagi itu kami berdiskusi tentang hubungan Indonesia dan Australia dalam perspektif budaya dan pendidikan serta peluang-peluang kerja sama yang mungkin dapat diraih oleh UAD dan Monash University.

diskusi-dg-paul-ramadge

Diskusi bersama Prof. Paul Ramadge, Direktur Pusat Indonesia-Australia di Kantin Monash University

monash-university-#2-500

Sedangkan Pak Dwi Santoso telah membantu mempertemukan kami dengan pimpinan La Trobe University, dan bahkan lebih jauh dari itu, dosen pendidikan bahasa inggris UAD ini telah pula menginisiasi dan mempersiapkan naskah kerjasamanya, sehingga penandatangan MoU antara La Trobe University dan UAD dapat ditantatangani saat itu juga.

monash-university-500Selain berkunjung ke universitas-universitas di Australia untuk menjalin kerjasama internasional, saya juga melakukan pemantauan kemajuan studi para dosen UAD yang belajar di sana. Dari hasil pemantauan, terkesan sekalipun memerlukan effort yang luar biasa besarnya, namun mereka telah dengan disiplin mengikuti program-program yang dijadwalkan oleh para supervisornya.

 

bendera australiaPerjalanan dari Melbourne ke Hobart ibukota Tasmania ditempuh dalam waktu 1 jam  menggunakan pesawat. Setibanya di Hobart, saya dan rombongan ditempatkan di Hotel Wrest Point. University of Tasmania adalah satu-satunya universitas yang ada di pulau sebelah selatan  benua Australia ini, dengan kampus tersebar di seluruh wilayah pulau. Hari pertama di Tasmania digunakan untuk mengikuti ceramah dan diskusi tentang profil universitas ini oleh semua dekan dan paparan profil PTS DIY oleh rektor UAD, Ketua APTISI V, Dr. Kasiyarno, M.Hum.

Untitled-1 copy

Dr. Kasiyarno, M.Hum. Rekor UAD, Ketua APTISI V DIY Memaparkan Profil PTS DIY di Universitas Tasmania

Sesi terakhir dilakukan penandatangan naskah kerjasama antara universitas ini dengan beberapa perguruan tinggi DIY termasuk UAD. Karena pak rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum. mewakili APTISI Wilayah V, maka saya diminta pak rektor untuk mewakili UAD menandatangani naskah kerjasama dengan University of Tasmania.

tasmania-3Dr. Bambang Supriyadi, DEA (Koordinator Kopertis V DIY), Professor Peter Frappell (Pro Vice-Chancellor Global Engagement, University of Tasmania, Australia), Dr. Kasiyarno, M.Hum (rektor UAD, Ketua APTISI V) dan Direktur Akademi Maritim Yogyakarta, Dr. Wegig Pratama, sesaat setelah penandatangan MoU

tasmania-1

tasmania-2

Bersama Pak George Iwan Marantika, MBA, Professor Peter Frappell, dan Koordinator Kopertis V sesaat setelah penandatangan MoU dengan Universitas Tasmania

Kerjasama dengan Universitas Tasmania ini, implementasinya segera akan  dilakukan antara lain dalam bentuk pengiriman dosen UAD mengikuti program Ph.D. Pada tahun 2014 akan dikirim satu orang dosen untuk mengikuti program Ph.D. yakni Pak Wajiran. Selain itu, direncanakan pula UAD akan mengundang Prof. Pamela Allen dari fakultas Art untuk memberikan pidato wisuda di UAD.

Setelah selesai di Universitas Tasmania, saya dan rombongan diundang oleh Premiere, semacam gubernur dan kami diterima di kantor gubernuran.

tasmania-gov-1

Bersama Gubernur Tasmania

Hari terakhir di Tasmania, saya mengunjungi Australia Maritime College di kota Launceston di sebelah ujung utara pulau. Lembaga ini merupakan akademi maritim terbesar di Australia. Untuk mencapai kota ini, diperlukan waktu 5 jam pulang pergi Hobart-Launceston.

akademi maritim

Bersama rektor UAD dan pimpinan Australian Maritime College

Saya sempat mengunjungi laboratorium teknik tenaga listrik di akademi ini dan sempat berdiskusi tentang berbagai sistem pengendali motor dan generator pembangkit yang digunakan di kapal.

lab-1Di Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Australia Maritime College, Launceston, Tasmania

Setelah, beberapa hari di Melbourne dan Tasmania Australia, tiba saatnya untuk kembali ke Jogja. Salam persahabatan dunia.

pulang

bendera australiaKecuali Monash University, dua universitas lagi yang saya kunjungi di Melbourne Australia pada hari yang sama yakni 20 November 2013, adalah Deakin University dan La Trobe University. Diskusi di Deakin University dilakukan dengan mengambil topik penjajagan kerjasama antara universitas ini dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi  di DIY. Sebagai ketua APTISI Wilayah V, Dr. kasiyarno, M.Hum menekankan bahwa Yogyakarta selain sebagai kota budaya juga sebagai kota pendidikan yang ditunjukkan oleh banyaknya perguruan tinggi (PT) yang ada di kota ini, tidak kurang dari 115 buah PT ada di kota pendidikan ini. Diskusi ini dapat terselenggara dengan mudah dan lancar karena difasilitasi oleh Pak George Iwan Marantika, MBA, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri, APTISI Pusat, mantan rektor UKRIM Jogja, yang dikenal dekat dengan kalangan pemerintahan Australia.

deakin-1Diskusi Pimpinan APTISI Wilayah V DIY dan Pimpinan Deakin University

deakin-2

Bersama Pimpinan UAD dan Deakin  University

Berbeda dengan Deakin University yang menempati daerah perkotaan Melbourne sebagai lokasi kampusnya, La Trobe University berlokasi agak keluar dari kota. Inisiasi hubungan antara UAD dengan La Trobe University dapat dilakukan  dengan lancar karena di universitas tersebut terdapat salah satu dosen UAD, yakni Dwi Santoso, yang sedang menempuh program Ph.D di sana. Semenjak Pak Dwi Santoso masuk sebagai mahasiswa program Ph.D. terus melakukan inisiasi kerjasama UAD dan La Trobe University, sehingga saat saya dan Pak Rektor UAD datang ke sana, diskusi kerjasama menjadi sangat terarah dan bahkan dokumen-dokumen MoU pun sudah siap ditandatangani.

latrobe-3

Diskusi Kerjasama Antara UAD dan La Trobe University

Bidang kerjasama yang disepakati antara lain join research, student mobility, visiting lecturer, join conference, dan pengiriman Ph.D. program dari UAD ke La Trobe University.

Penandatangan MoU antara UAD dan La Trobe University Australia

Salam persahabatan internasional.

 

bendera australiaKunjungan saya ke Australia hari pertama harus mengikuti jadwal yang sangat padat. Setelah pagi hari pada 20 November 2013 mengikuti gathering dengan pemerintah Victoria di Council Building kota Melbourne, sore harinya diajak diskusi oleh Direktur Pusat Indonesia-Australia, Monash University, Prof. Paul Ramadge. Untuk membangun pusat studi ini, pemerintah Australia mengeluarkan dana sebesar $15 juta, guna mendorong penelitian dan inisiatif bisnis serta untuk memperkuat hubungan antara kedua negara. Dalam diskusi yang berlangsung hampir satu jam ini, Prof. Paul Ramadge menceriterakan terlebih dahulu proses pembentukan pusat studi ini dengan menunjukkan berbagai sudut ruangan kantornya yang dipenuhi dengan asesoris bernuansa Indonesia.

Diskusi Delegasi UAD dengan Prof. Paul Ramadge (Direktur Pusat Studi Australia-Indonesia)

Dari diskusi ini terkesan sekali kalau pihak Australia benar-benar merasa berkepentingan terhadap Indonesia sehingga merasa perlu melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia. Kesan ini juga terlihat ketika saya dan rombongan diterima dengan sangat baik dan mengesankan seolah-olah tidak terjadi masalah antar kedua negara, padahal pada hari yang sama pemerintah RI baru saja menarik duta besarnya dari Canberra karena kasus penyadapan telepon pejabat-pejabat tinggi Infonesia oleh intelijen Australia. Saya pikir bagi bangsa Indonesia tidak masalah kalau Australia ingin menjadi tetangga yang baik, namun tentu dengan tetap menjunjung etika pergaulan Internasional.

Bersama Prof. Paul Ramadge (Direktur) sebelum meninggalkan  Pusat Studi Australia-Indonesia di Monash University

Salam persahabatan dunia.

 

bendera australiaHari pertama kunjungan ke Australia yakni 20 November 2013, saya sebagai bagian dari rombongan pimpinan perguruan tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta, berkesempatan mengikuti gathering dengan pemerintah Victoria di Council Building kota Melbourne. Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Victoria menghadirkan 8 perguruan tinggi yang ada di kota Melbourne untuk memperesentasikan company profile dan program-program yang kemungkinan dapat dikerjasamakan dengan perguruan tinggi di Yogyakarta. Di sela-sela pertemuan tersebut saya menyempatkan diri untuk mengambil gambar kota Melbourne yang dijuluki kota ternyaman kedua di dunia untuk hunian.

Melbourne diambil dari Council Building

Saya juga sempat berbincang-bincang dengan salah satu direktur sekolah vokasi yang ada di kota Melbourne, yakni Brad Beach dari GippsTAFE (Central Gippsland Institute of TAFE) untuk menjajagi kemungkinan kerjasama yang dapat dijalin antara Universitas Ahmad Dahlan dengan sekolah vokasi tersebut.

victoria-gov#2Bersama Bred Beach, salah satu direktur sekolah Vokasi GippsTAFE Melbourne

Dalam perbincangan dengan Bred Beach, saya banyak memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pendidikan vokasi di Australia. Ternyata Direktur GIppsTAFE Australia ini juga menjadi konsultan pendidikan vokasi di beberapa negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura, sehingga obrolan kami meliputi pendidikan vokasi di kedua negara tersebut. Saya sampaikan kepada teman dari Australia ini bahwa kebijakan pemerintah Indonesia saat ini sedang mendorong agar proporsi pendidikan vokasi terhadap pendidikan umum lebih besar, sehingga saya sampaikan bahwa UAD akan mendirikan program pendidikan vokasi  pada tahun 2014 untuk mendukung kebijakan tersebut.

Gathering diakhiri dengan saling tukar cenderamata  masing-masing perguruan tinggi DIY, termasuk UAD, dengan pemerintah Victoria dan foto bersama.

Para pimpinan PTS DIY dan pemerintah Victoria Australia, Council Building Melbourne