Saat ini banyak pekerja Indonesia di Malaysia yang tidak memiliki dokumen resmi keimigrasian. Mereka menghadapi masalah terutama terkait dengan pendidikan anak-anaknya. Aturan yang berlaku, tidak memungkinkan anak-anak ini dapat memasuki sekolah-sekolah formal. Keberadaan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI pun tidak mampu menampung mereka, karena terbatasnya ruang dan kendala jarak bagi masyarakat Indonesia yang jauh dari ibu kota termasuk yang berada di Pulau Penang. Keadaan seperti ini memicu tumbuhnya kesadaran beberapa komunitas masyarakat Indonesia untuk membentuk Sanggar Belajar (SB). Istilah SB ini digunakan agar tidak memberikan kesan bahwa aktivitas yang diselenggarakan berupa sekolah formal.
SB melayani pendidikan tingkat sekolah dasar yang diselenggarakan secara non-formal menggunakan modul-modul yang diterbitkan SIKL. Untuk setiap paket yang telah diselesaikan setara dengan pendidikan dasar 6 tahun, siswa SB akan memperoleh rekognisi berupa ijazah lulusan SD yang diterbitkan oleh SIKL. Siswa yang telah memperoleh ijazah SD ini, selanjutnya dikirim ke SIKL untuk menempuh pendidikan selanjutnya. Persoalan yang dihadapai dalam penyelenggaraan SB adalah minimnya dukungan infrastruktur pendidikan dan SDM terutama guru. KKN Internasioanl UAD diterjunkan di sana untuk berpartisipasi membantu ketersediaan guru temporer.
Tanggal 14 November 2023, saya bersama pembimbing lapangan menerjunkan mahasiswa KKN di SB Anak Malaysia Indonesia Pulau Penang. Di SB ini terdapat hampir 40an anak Indonesia yang mengikuti bimbingan belajar.
Penyerahan Mahasiswa KKN UAD dan Situasi Sanggar Belajar Anak Malaysia Indonesia Pulau Penang
Para mahasiswa KKN UAD akan membantu penyelenggaraan pendidikan anak-anak ini selama hampir satu bulan. Keberadaan mahasiswa KKN UAD di sana sekurang-kurangnya dapat memberikan motivasi kepada pengelola SB bahwa pemberdayaan pendidikan warga negara Indonesia di Malaysia juga menjadi perhatian masyarakat di tanah air.
Pada hari yang sama, saya juga menerjunkan mahasiswa KKN di Learning Center PERMAI (Pertubuhan Masyarakat Indonesia) Pulau Pinang.
Penyerahan Mahasiswa KKN UAD di SB PERMAI Pulau Penang Malaysia
Sanggar belajar PERMAI terletak di sebuah ruko di Jalan Tun Dr Awang, Kampung Seberang Paya, Bayan Lepas, Penang. Sebagai tempat belajar, fasilitas ini sesungguhnya kurang memadai karena hanya berbentuk ruangan seluas enam kali dua belas meter. Namun, karena semangat pengelola demi mencerdasakan anak-anak Indonesia di Malaysia, maka kegiatan belajar-mengajar dapat terlaksana. Di tempat ini, anak-anak belajar berbagai mata pelajaran sebagaimana anak-anak yang menempuh sekolah di Indonesia. Pelajarannya disesuaikan dengan kurikulum yang diberlakukan di sekolah-sekolah Indonesia meliputi baca-tulis-berhitung (calistung), IPA, IPS, PKN, Olahraga, Bahasa Inggris hingga Pendidikan Agama Islam.
Prosesi Pelantikan Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Masa Jabatan 2023–2027 Prof. Dr. Muchlas, M.T. (kanan) oleh Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah (Dok. Humas dan Protokol UAD)
Pelantikan rektor baru Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta oleh Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Si. berlangsung di Ruang Amphitarium Kampus IV UAD pada Senin, 9 Oktober 2023. Prof. Dr. Muchlas, M.T. resmi dilantik menjadi rektor UAD untuk masa jabatan 2023-2027.
Turut hadir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nasir, M.Si., Ketua Umum Pimpinan ‘Aisyiyah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul ‘Aisyiyah, Pelaksana Tugas Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D., Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Si., Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UAD Prof. Dr. Marsudi Triatmodjo, S.H., L.L.M. beserta jajarannya, Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T. beserta seluruh jajaran wakil rektor, pejabat struktural di lingkungan UAD, serta tamu undangan.
Prof. Muchlas dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), UAD berupaya untuk meneguhkan identitas dirinya sebagai perguruan tinggi yang memiliki fungsi dakwah dan kaderisasi Muhammadiyah. Selama 4 tahun ke depan, proyeksi anggaran untuk AIK akan direncanakan naik secara gradatif.
Pembelajaran dan sertifikasi AIK tahsinul Qur’an serta tradisi tadarus Al-Qur’an akan ditingkatkan terus kualitasnya, Pesantren Mahasiswa Ahmad Dahlan dan Islamic Center UAD yang telah berfungsi efektif sebagai media internalisasi ideologi Muhammadiyah, dan perkaderan juga akan terus dikelola lebih profesional dan dikembangkan ke arah pusat perkaderan yang representatif.
Selain itu, pembinaan mahasiswa melalui organisasi otonom di UAD yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci (TS) dengan serangkaian program kaderisasinya akan terus ditingkatkan intensitasnya, Baitul Arqam (BA) bagi mahasiswa, juga pegawai dan pejabat struktural yang ditunaikan dalam beberapa waktu terakhir akan diintensifkan pelaksanaannya baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
“Berharap dalam 4 tahun ke depan program BA bagi pegawai dan pejabat struktural di UAD dapat rutin dilaksanakan 1 kali dalam 1 tahun, sedangkan BA untuk mahasiswa dapat dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun. Selain itu, UAD akan terus mendorong pegawainya untuk aktif dalam kegiatan persyarikatan baik di tingkat pusat maupun ranting,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Prof. Muchlas juga menyampaikan bahwa UAD terus berkomitmen mengembangkan sumber daya manusia. Program peningkatan jabatan akademik dosen terus ditingkatkan melalui pembinaan yang akan dilakukan secara intensif, sehingga pada tahun 2027 nanti ditargetkan akan memiliki 135 lektor kepala dan 79 guru besar. “UAD akan terus menjalankan tata kelola perguruan tinggi yang baik atau good university governance,” ungkapnya.
Pelaksana Tugas Kepala LLDikti Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada Prof. Muchlas yang telah terpilih dan dilantik sebagai rektor UAD. Semoga Allah Swt. memberikan kemudahan, kelancaran, dan kesuksesan dalam mengemban amanah yang diberikan untuk memimpin UAD selama periode 2023 hingga 2027.
“Tentunya kami juga berharap UAD akan terus menguatkan komitmen dan jalinan kebersamaan, saling bahu membahu dengan seluruh sivitas akademika dalam membangun universitas ini untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dan inovatif, serta mengabdi kepada kepentingan bangsa dan umat manusia yang dijiwai nilai-nilai Islam,” tuturnya.
Haedar Nasir selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga mengucapkan terima kasih kepada UAD dan seluruh PTMA yang dengan seluruh kerja keras dan pengkhidmatannya memajukan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Sebab, telah membawa persyarikatan ini menjadi organisasi Islam yang bukan hanya modern berkemajuan tetapi juga menjadi unggul serta kebanggaan umat dan bangsa.
Haedar juga mengapresiasi pada kerja-kerja yang strategis dari UAD dan insyaallah 4 tahun ke depan akan menjadi lebih baik lagi. Ada 2 misi Muhammadiyah yaitu dakwah dan tajdid. Jadi, untuk AIK UAD diharapkan tidak hanya untuk misi dakwah dan perkaderan saja, tetapi ditambah juga dengan tajdid.
Tak lupa Haedar menyampaikan bahwa dalam kepemimpinan ia berharap Prof. Muchlas bisa menciptakan ekosistem kepemimpinan di PTMA yang bagus. Dalam teori baru kepemimpinan itu disampaikan bahwa cabang dari kepemimpinan transformatif selain mampu mengagendakan perubahan, perencanaan masa depan dan memobilisasi potensi itu masih ada 2 aspek lagi yaitu kemampuan untuk melahirkan orang-orang di sekitarnya menjadi pemimpin, termasuk umatnya menjadi lebih meningkat.
“Jadi, pemimpin yang baik bisa melahirkan pemimpin yang lebih banyak dari dirinya. Kemudian aspek lainnya ialah kemampuan memberdayakan organisasi. Hal ini baik untuk persyarikatan dan Amal Usaha Muhammadiyah,” sambungnya.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Fathurrahman Kamal, Lc., M.Si. dan seluruh tamu undangan dipersilakan untuk memberikan selamat kepada Prof. Muchlas yang telah resmi dilantik menjadi rektor UAD masa jabatan 2023-2027.
Prosesi Pelantikan Rektor
Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah pada Pelantikan Rektor
Pada 30 September 2023, saya dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Teknologi Kejuruan oleh Senat Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Telah menjadi tradisi akademik di UAD, setiap guru besar yang akan dikukuhkan oleh senat wajib menyampaikan pidato pengukuhan. Saya menyampaikan pidato tersebut dengan judul “Transformasi Pendidikan Teknik dan Vokasi di Era Industry 5.0 Melalui Pengembangan Laboratorium Virtual”.
Garis besar isi pidato guru besar saya mencakup:
~ Tantangan Industry 5.0
~ Transformasi Teori Belajar
~ Mengapa Perlu Bergeser ke Laboratorium Virtual?
~ Merintis Pembangunan Laboratorium Virtual
~ Membangun Mesin Virtual Sistem Komputer
~ Menciptakan Model Praktik Online Teknik Digital
~ Menciptakan Simulator Mesin Listrik Berdaya Tinggi
~ Menciptakan Simulator Sistem Kendali Cerdas
~ Membangun Laboratorium Virtual Elektronika Dasar
Pengukuhan guru besar saya dilaksanakan 30 September 2023. Penetapan waktu ini menjadikan jarak antara waktu turunnya SK dengan waktu pengukuhan hanya 14 hari. Karena saya telah terbiasa menulis karya ilmiah dan berbagai bahan presentasi selama ini, menjadikan tenggang waktu yang relatif singkat tersebut dapat saya manfaatkan untuk menyiapkan Pidato Pengukuhan Guru Besar yang saya beri judul “Transformasi Pendidikan Teknik dan Vokasi di Era Industri 5.0 Melalui Pengembangan Laboratorium Virtual”. Prosesi pengukuhan guru besar saya terhimpun dalam dokumentasi berita dan video tersaji pada link berikut ini.
Kumpulan Berita Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Muchlas, M.T.